9 Pelajar SMP di Lamongan Robohkan 50 Pohon Pisang Siap Panen Gara-gara 'Salam dari Binjai'
Perangkat Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Lamongan menunjukkan pohon pisang yang dirusak oleh sembilan anak. (ANTARA/HO-Nasih)

Bagikan:

LAMONGAN - Warga digegerkan dengan tumbangnya puluhan pohon pisang di lahan Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Penumbangan dilakukan oleh sembilan pelajar SMP di Lamonganyang dipicu oleh video viral 'Salam dari Binjai' yang tengah viral di media sosial.

"Perusakan ini dilakukan ada sekitar 9 anak, rata-rata masih kelas 1 hingga 2 SMP," ujar Sekretaris Desa Surabayan, Rendi Hardianto kepada wartawan di Lamongan dilansir dari Antara, Selasa, 2 November.

9 Pelajar SMP di Lamongan Akui Perbuatannya

Menurut Rendi, 50 pohon pisang itu tinggal menunggu matang dan siap dipanen. Perusakan pohon pisang itu diketahui setelah mendapat laporan dari pemilik pohon, dan dilakukan selama beberapa hari berturut-turut saat malam hari.

"Puncaknya, aksi para bocah itu berhasil dipergoki pada Minggu, 31 Oktober kemarin malam, dan kami panggil anak-anak itu ke balai desa didampingi oleh orang tua masing-masing, karena mereka terlibat dalam peristiwa perusakan," ujarnya.

Kesembilan anak tersebut juga sudah mengakui perbuatan mereka yang meniru dan terinspirasi dari video 'Salam dari Binjai' yang sedang viral di media sosial, kemudian melakukan perusakan pohon pisang.

"Pemilik kemarin sudah bertemu dengan pelaku, dan Alhamdulillah berdamai, diselesaikan secara kekeluargaan," ujarnya.

Cara Pelajar Merusak Pohon Pisang

Sementara itu, aksi perusakan dilakukan dengan cara beragam, dan menjadikan pohon pisang sebagai sasaran objek pukulan, namun ada yang dengan memanjat batang pohon pisang lalu diayunkan hingga roboh.

"Saat berhasil merobohkan pohon pisang, mereka begitu kegirangan," tutur Kepala Desa Surabayan, Sunarto, ketika dikonfirmasi.

Sunarto telah melakukan proses mediasi dengan memanggil orang tua dan guru sekolah untuk diberi pembinaan kepada anak-anak tersebut.

"Para orang tua juga sudah meminta maaf atas kelakuan anak-anaknya dan akan meningkatkan pengawasan terhadap perilaku anak mereka masing-masing. Karena masih bocah, pemilik pohon pisang yang dirusak juga memaklumi sehingga tidak sampai mengambil jalur hukum," katanya.

Ia berharap agar orang tua untuk menjaga dan mengawasi tingkah laku anak, supaya kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari dan di tempat lain.