Jawa Timur Siap Antisipasi Varian Omicron
Antisipasi varian Omicron yang dilakukan Pemprov Jatim (ANTARA)

Bagikan:

SURABAYA - Ancaman virus varian Omicron terus diantisipasi oleh Pemerintah Indonesia. Bahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur pun mengambil langkah antisipasi varian Omicron agar varian baru tersebut tak masuk ke wilayahnya.

Ketua Satgas Kuratif COVID-19 dr. Joni Wahyuhadi menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan sejumlah skema demi mengantisipasi kedatangan Varian Omicron ke Jatim.

"Jadi sudah berkali-kali ibu gubernur sampaikan bahwa meski kasus COVID-19 menurun, namun tetap harus waspada, terutama masuknya Varian Omicron," jelasnya saat ditemui di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga di Surabaya dikutip Antara, Rabu, 22 Desember.

Antisipasi Varian Omicron di Jatim

Joni menegaskan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkipimda) Jatim juga telah mengadakan sejumlah pertemuan di mapolda setempat beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tersebut dilakukan pembahasan terkait ancaman Varian Omicron yang sudah masuk ke Indonesia.

"Di rapat tersebut dibahas bagaimana mengarantina orang dari luar negeri, dilakukan surveilans yang baik, sehingga tidak lagi pengalaman seperti Varian Delta lalu terulang," katanya.

Mewaspadai varian baru COVID-19 tersebut, kata dia, tidak bisa hanya pemerintah, tapi juga harus diikuti peran masyarakat. Saat ini Pemprov terus terus menggalakkan vaksinasi COVID-19 dengan memantau ketersediaan vaksin setiap hari.

RSUD dr Soetomo Antisipasi Lonjakan Kasus

Selain itu, RSUD dr Soetomo Surabaya sudah siap saat terjadi lonjakan kasus COVID-19 yang disebabkan Varian Omicron. Bahkan sudah disiapkan pula 350 tempat tidur untuk pasien.

"Dari 745 kapasitas tempat tidur, 350 tempat tidur dikosongkan untuk pasien COVID-19. Yang lain untuk pasien TBC dan Difteri," ucap Direktur Utama RSUD dr Soetomo tersebut.

Joni menilai, Jatim cukup siap untuk mengantisipasi dampak dari Varian Omicron, namun diharapkan dampak Omicron tidak seperti Varian Delta.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap adanya kegotongroyongan semua elemen masyarakat untuk mencegah lonjakan kasus COVID-19 di wilayah setempat saat akhir Tahun 2021 dan awal 2022.

Masyarakat Diminta Waspada

Berdasarkan arahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bahwa menjelang akhir tahun dan menyambut tahun baru masyarakat harus tetap waspada dengan varian Omicron masuk ke Indonesia, namun tidak larut dalam kepanikan.

Tercatat 17.926 orang personel gabungan akan dilibatkan, yang rinciannya 9.960 personel Polri, 1.863 personel TNI, 3.346 personel dari pemerintah daerah dan 2.757 orang dari masyarakat umum.