SURABAYA - Adanya kasus Omicron yang ditemukan di Malang dan beberapa daerah lain di Indonesia jadi peringatan bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Jawa Timur. BPBD kemudian membenahi tempat isolasi terpusat.
Lokasi Isolasi Disiapkan Menyusul Keberadaan Kasus Omicron
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri Indun Munawaroh menjelaskan, pasien terakhir di fasilitas tersebut adalah 14 Oktober 2021. Namun, hingga tahun 2022 lokasi isolasi tersebut tetap dirawat.
BACA JUGA:
"Sejak pasien terakhir pada tanggal 14 Oktober 2021 hingga saat ini lokasi isolasi terpusat Kota Kediri selalu siap. Jadi sewaktu-waktu apabila diaktifkan kembali, kami siap, baik dari segi sarana prasarana, hingga SDM," katanya dikutip Antara, Minggu, 16 Januari.
Pihaknya bersama dengan DLHKP Kota Kediri juga rutin melakukan pembersihan di area isolasi terpusat Kota Kediri. Pembersihan tersebut, mulai dari pemangkasan pohon yang sudah terlalu rimbun, hingga membersihkan rumput-rumput liar.
Indun sudah menjalin koordinasi dengan sejumlah relawan yang terlibat dalam kepengurusan lokasi isolasi terpusat.
"Komunikasi dengan relawan tetap kami bangun dengan baik. Kami telah berkoordinasi terkait kesiapan ambulans yang selama ini dipakai untuk mobilisasi pasien isolasi terpusat dan relawan yang membantu tugas jaga di tempat tersebut," ujar Indun.
Kediri Masih Aman dari COVID-19
Menurutnya ketersediaan tempat tidur juga dijaga, mengantisipasi jika adanya kasus kenaikan pasien COVID-19. Terlebih lagi, saat ini ada COVID-19 varian baru, omicron.
"Ketersediaan tempat tidur di BLK ada sedikitnya 130 bed yang bisa dimanfaatkan. Kami berharap semoga tidak sampai penuh, bahkan tidak terpakai. Artinya Kota Kediri tetap aman dari acaman kasus COVID-19, utamanya varian omicron ini," kata Indun.
Sebelumnya, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta agar call center COVID-19 di Kota Kediri siaga menyusul penyebaran COVID-19 varian omicron yang kasusnya terus naik di Indonesia.
Masyarakat Diminta Tetap Wasapda
Wali Kota Kediri juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak panik dengan adanya COVID-19 varian omicron ini. Sejauh ini kasus varian omicron belum menunjukkan karakter yang dapat membahayakan.
Ia juga mengingatkan hal terpenting yang harus dilakukan adalah menjalankan protokol kesehatan dan terus mempercepat vaksinasi.
"Varian omicron memang sudah ada di Indonesia. Kita tidak perlu panik, namun tetap waspada. Berbagai upaya antisipasi akan terus dilakukan," kata wali kota.