COVID-19 Naik, Luhut Klaim Aplikasi PeduliLindungi Mampu Dorong Tingkat Vaksinasi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (Antara)

Bagikan:

SURABAYA - Meski kasus COVID-19 kembali terjadi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai pemerintah masih mampu mengendalikan kasus varian Omicron.

COVID-19 Masih Terkendali

Ia mengatakan, sejak Omicron masuk Indonesia satu bulan lalu, belum ada tanda kenaikan kasus yang cukup eksponensial seperti yang terjadi di belahan negara yang lain.

"Peningkatan kasus relatif terkendali. Jumlah kasus konfirmasi dan aktif harian masih lebih rendah lebih dari 90 persen jika dibandingkan dengan kasus puncak Delta," sebut Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM, Senin, 24 Januari.

Dari data tentang kebijakan penanganan pandemi yang didapat pemerintah dari Prancis, negara yang menggunakan platform COVID passes akan memiliki tingkat kematian dan perawatan kasus COVID-19 lebih rendah dibanding yang tidak. Sedangkan di Indonesia sendiri aplikasi yang dimaksud adalah PeduliLindungi.

"Penggunaan COVID passes, di kita PeduliLindungi, mampu mendorong tingkat vaksinasi. Jika dibandingkan, tingkat kematian dan perawatan harian di Prancis lebih rendah dengan adanya COVID passes dibandingkan dengan jika tidak ada," ungkap Luhut.

"Untuk itu, pemerintah akan terus menggunakan, memasifkan dan mengetatkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi, khususnya dalam menghadapi varian Omicron ini," lanjutnya.

Luhut Akui Ada Peningkatan Kasus Harian

Dalam kesempatan itu, Luhut Pandjaitan menjelaskan kasus harian memang mengalami peningkatan. Angka reproduksi efektif (Rt) COVID-19, khususnya di Jawa sudah mencapai angka 1 dan di Bali sudah lebih dari 1.

Tren positivity rate atau persentase kasus positif dari jumlah spesimen yang diperiksa juga naik. Meski secara keseluruhan, PCR dan antigen, positivity rate masih di bawah standar WHO 5 persen, tetapi positivity rate PCR sudah meningkat menjadi 9 persen.

"Dengan berbagai perkembangan tersebut, kami mengimbau masyarakat juga untuk lebih waspada. Protokol kesehatan jangan ditinggalkan, selalu kenakan masker, kurangi aktivitas keluar rumah yang tidak perlu, dan selalu gunakan PeduliLindungi ketika beraktivitas di tempat umum," jelas dia.