3 Pekerja Migran Asal Sampang Meninggal Sepulang dari Malaysia dan Brunei, Dua di Antaranya Lewat Jalur Ilegal

SURABAYA - Tiga pekerja migran asal Sampang dikabarkan meninggal dunia. Informasi tersebut didasarkan pada data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP-Naker) Pemkab Sampang, Jawa Timur.

"Data pekerja migran yang meninggal dunia, terhitung sejak tanggal 1 hingga 25 Januari 2022 ini," jelas Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Pengembangan DPMPTSP-Naker Sampang Agus Sumarso dikutip Antara, Rabu, 26 Januari.

Dua Pekerja Migran Asal Sampang Lewat Jalur Ilegal

Dari tiga orang PMI tersebut, dua di antaranya bekerja di Malaysia dan satu orang dari Brunei Darussalam.

"Berdasarkan catatan kami, dari tiga pekerja migran yang meninggal dunia tersebut, dua di antara mereka melalui jalur ilegal, sedangkan seorang sisanya melalui jalur resmi," katanya.

Untuk saat ini, ketiga pekerja yang meninggal dunia itu telah dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.

"Yang terakhir pekerja migran yang meninggal dunia bernama Ismail Bahar, warga Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang," ujar Agus.

Menurutnya, Ismail Bahar meninggal akibat kecelakaan kerja setelah tertimpa bak truk saat memperbaikinya.

Sebanyak dua pekerja migran lainnya merupakan pasangan suami istri asal Desa Jelgung, Sampang. Ia meninggal dunia karena mengalami kecelakaan lalu lintas.

Penjemputan Dilakukan Pemkab

Agus Sumarno menuturkan pemkab melakukan penjemputan secara langsung ke Bandara Internasional Juanda serta memberikan santunan kepada keluarga korban.

"Gratis, tanpa biasa sedikit pun," katanya.

Pada 2021, sebanyak 35 PMI asal Kabupaten Sampang tercatat meninggal dunia di luar negeri. Pada 2020 sebanyak 93 orang, sehingga total pekerja migran yang meninggal dunia mulai 2020 hingga 25 Januari 2020 sebanyak 131 orang.