4 Anggota Perguruan Silat Tulungagung yang Jadi Tersangka Pengeroyokan Anak di Bawah Umur Masih Diburu Polisi
Anggota perguruan silat Tulungagung yang lakukan pengeroyokan (FOTO VIA ANTARA)

Bagikan:

SURABAYA - Empat remaja anggota perguruan silat Tulungagung, Jawa Timur yang jadi tersangka dalam kasus pengeroyokan anak masih buron. Tim Satreskrim Polres Tulungagung saat ini pun masih melakukan pengejaran.

Anggota Perguruan Silat Tulungagung Ditangkap

Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Neny Sasongko mengatakan bahwa pihaknya sudah mengantongi data terkait keempat pelaku pengeroyokan yang diduga bersembunyi saat dilakukan operasi penangkapan.

"Iya, ini masih (terus) kita kejar. Tidak mungkin polisi diam saja. Empat orang itu dinyatakan buron," kata Neny dikutip Antara, Rabu, 23 Maret.

Pelaku pengeroyokan sendiri total ada 13 orang, sembilan di antaranya sudah ditangkap. Namun, dari sembilan pelaku tersebut beberapa masih berusia di bawah 17 tahun atau masih berstatus anak. Penahanan akan dilakukan pada enam pelaku yang yang sudah dewasa. Sedangkan untuk tiga tersangka yang tidak ditahan karena pertimbangan masih di bawah umur.

Korban Pengeroyokan Masih di Bawah Umur

Sebelumnya, Selasa (22/3) Polres Tulungagung merilis hasil ungkap perkara pengeroyokan yang dilakukan sejumlah oknum anggota perguruan silat terhadap sejumlah pemuda yang dianggap kelompok perguruan silat lain.

Pengeroyokan terjadi di dua lokasi berbeda, sehingga menyebabkan korban yang masih di bawah umur mengalami luka-luka.

Aksi brutal geng pesilat ini masih dibumbui tindakan provokasi dengan mencoret-coret tugu perguruan silat lain sehingga bisa memicu kerusuhan antarkelompok.

Belasan Orang Jadi Tersangka

Polisi yang menangani kasus itu kemudian mengidentifikasi 13 orang yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

Namun dari jumlah itu, baru sembilan yang berhasil ditangkap. Itu pun tidak semua dilakukan penahanan (hanya enam tersangka yang ditahan), karena tiga dari sembilan pemuda yang berhasil diringkus polisi itu ternyata masih berusia di bawah 17 tahun atau masih anak-anak.

"Intensitas bentrokan antar-pesilat selama kurun 2022 ini sebenarnya sudah jauh menurun," ungkapnya.

Sejak awal tahun baru terjadi dua kali, yakni pada 3 Maret dan 18 Maret. Konflik ini biasanya diawali konsumsi minuman keras, serta pelecehan terhadap simbol perguruan silat.

Artikel ini telah tayang dengan judul Polisi Kejar 4 Anggota Perguruan Silat Buron Kasus Pengeroyokan di Tulungagung.

Selain terkait anggota perguruan silat Tulungagung, dapatkan informasi dan berita daerah Jawa Timur melalui VOI Jatim.