Bangkai Paus Bungkuk yang Terdampar di Sampang Akhirnya Ditenggelamkan
Bangkai Paus bungkuk yang terdampar (Foto via KKP)

Bagikan:

SURABAYA - Bangkai Paus Bungkuk yang terdampar di Sampang akhirnya ditenggelamkan. Paus tersebut berukuran 15 meter yang terdampar di perairan Desa Dharma Camplong, Sampang, Jawa Timur pada akhir Maret lalu.

Bangkai Paus Bungkuk Langsung Ditangani

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) yakni Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja (Wilker) Jawa Timur langsung menangani bangkau paus begitu mendapat informasi. Dalam penanganan, petugas dibantu pula oleh masyarakat setempat.

Kepala BPSPL Denpasar Permana Yudiarso mengatakan bahwa informasi terdamparnya Paus Bungkuk (Megaptera novaeangliae) diterima oleh Ketua Pokmaswas Dharma Bahari Camplong dari seorang nelayan.

Kronologi Penemuan

Saat itu pelapor tengah mengangkat jaring ke laut sekitar pukul 06.00 WIB, 30 Maret lalu. Kemudian ia melapor ke petugas Pos Keamanan Laut Terpadu (Kamladu) Camplong, Kabupaten Sampang.

Komandan Pos (Danpos) Kamladu Camplong berkoordinasi dengan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Camplong, Polairud Kabupaten Sampang, Koramil Sampang, Polsek Camplong, Pokmaswas Dharma Bahari dan para nelayan untuk melakukan penanganan yang tepat.

Paus Akhirnya Ditenggelamkan

Pokmaswas Dharma Bahari berbagi ilmu karena pengalamannya mengikuti bimbingan teknis penanganan mamalia laut terdampar yang diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Teknis KP3K Probolinggo.

Dengan pertimbangan kondisi bangkai sudah mengalami pembusukan tingkat lanjut, ukuran yang besar serta sarana dan prasarana yang terbatas, maka bangkai paus ditarik dan ditenggelamkan ke tengah laut.

“Awalnya bangkai paus ditemukan pada jarak sekitar 1 mil dari pantai Desa Camplong dengan kedalaman 7 meter. Lalu pukul 15.00 WIB, bangkai paus ditarik dengan kapal ke tengah Selat Madura sejauh 3 mil dan ditenggelamkan dengan pemberat di titik koordinat 07° 15' 09" LS dan 113° 20' 32" BT atau -7.25250000, 113.34222222 pada kedalaman 25 meter sehingga tidak akan terbawa arus kembali ke pantai dan diharapkan bangkai paus tidak akan mengganggu aktivitas nelayan,” terang Yudi dikutip dari laman resmi kementerian, Kamis 7 April.

Pemantauan bangkai Paus

Tim yang terdiri dari Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur, BPSPL Denpasar Wilker Jatim, Danposkamladu Camplong dan Pokmaswas Dharma Bahari melakukan pemantauan kembali ke lokasi paus ditenggelamkan pada sore hari dan kondisi bangkai paus tersebut masih kuat tertahan pada jangkarnya.

“Tim Poskamladu Camplong dan Pokmaswas Dharma Bahari Camplong akan melakukan pemantauan sampai bangkai paus tersebut terurai secara penuh,” pungkas Yudi.