Wabah Hewan Ternak di Jatim: Surabaya Tolak Sapi dari Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto
Ilustrasi hewan ternak di Jawa Timur (ANTARA)

Bagikan:

SURABAYA - Sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Timur mengantisipasi adanya wabah hewan ternak di Jatim, salah satunya Kota Surabaya, yang menolak daging sapi dari empat daerah. Keempat daerah tersebut yakni Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto. Keputusan tersebut diambil untuk mencegah masuknya Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK ).

"RPH Surabaya melakukan tindakan pencegahan terhadap masuknya wabah PMK di lingkungan RPH. Kami menjaga jangan sampai wabah PMK yang dari Sidoarjo, Lamongan, Gresik dan Mojokerto itu ternaknya atau wabahnya masuk ke RPH," ucap Direktur Utama (Dirut), PD RPH Kota Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho, Rabu, 11 Mei.

Pencegahan Wabah Hewan Ternak di Jatim

Langkah pencegahan pertama adalah dengan menerapkan skrining ketat pada semua hewan ternak yang masuk RPH, terutama dari empat kabupaten yang suspect ditemukan virus PMK.

"Kami dengan tegas sementara menolak hewan dari 4 wilayah yang terjangkit dengan PMK tersebut," ujarnya. 

Langkah kedua adalah melakukan penyemprotan rutin biosafety di semua kandang ternak yang masuk dari kendaraan. Sebab menurutnya, penularan virus PMK dapat masuk lewat kendaraan maupun hal yang terkait dengan hewan tersebut.

"Makanya di setiap pintu masuk dan kandang RPH semua dilakukan penyemprotan. Hari ini kita semprot beberapa, karena ketika masuk belum sempat kita disinfektan," katanya. 

Pencegahan Penularan PMK

Fajar memastikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Surabaya berusaha keras untuk mencegah penularan PMK sekaligus melindungi para mitra Jagal.

"Kami ingin memastikan RPH Surabaya itu aman dan tidak adanya wabah masuk, dengan upaya preventif dan pencegahan," katanya.

PMK telah ditemukan pada hewan ternak di empat kabupaten Jatim. Ini berdasarkan laporan hasil lab Pusat Veteriner Farma (PUSVETMA) pada tanggal 5 Mei 2022.

Pemeriksaan Sapi di RPH

Pasca-ditemukannya virus PMK, Fajar menyatakan, pihaknya langsung berkoordinasi dan melakukan pengetatan masuknya hewan ternak ke lingkungan RPH Surabaya. Bahkan, setiap sapi yang masuk RPH pun dilakukan pemeriksaan.

“Untuk malam ini kita akan fokuskan sapi yang masuk mulai pukul 23.00 WIB akan diperiksa oleh dokter soal dokumen SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan) dan akan melakukan skrining sebelum sapi diistirahatkan kemudian dipotong," ujarnya.