SURABAYA - Banjir rob di Pelabuhan Semarang masih terjadi. Bencana tersebut terjadi di Tanjung Emas dan komplek industri Lamicitra, Kota Semarang, Selasa 24 Mei. Hingga hari ini, banjir masih menggenang dan gelombang masih tinggi sehingga aktivitas produksi belum berjalan lagi.
Kondisi Banjir Rob di Pelabuhan Semarang
Hingga saat ini, genangan air mencapai sekitar 1,25 meter hingga 1,5 meter. Genangan tersebut menyebabkan akses jalan tertutup sehingga tak bisa dilewati.
BACA JUGA:
Beberapa pekerja pabrik di kawasan industri pelabuhan nampak berusaha menyelamatkan sepeda motor mereka yang belum sempat diselamatkan di area parkir.
Mereka menuntun sepeda motor masing-masing sambil berjalan melewati genangan banjir rob setinggi pinggang orang dewasa.
Menyelamatkan Sepeda Motor
Konah, salah seorang pekerja pabrik garmen di kawasan industri Pelabuhan Semarang mengaku nekad mengevakuasi sepeda motornya karena khawatir kerusakan semakin parah jika terlalu lama terendam banjir rob.
Pada saat mulai terjadi banjir rob kemarin, dirinya langsung menyelamatkan diri bersama rekan-rekan kerjanya tanpa sempat mengambil sepeda motor.
"Info yang kami terima, banjir rob nanti bertambah jeru sehingga saya ke sini mengevakuasi motor saya," katanya dikutip Antara.
Dirinya berharap sepeda motornya tidak mengalami kerusakan parah dan banjir rob bisa segera surut.
Akibat Banjir
Berdasarkan informasi yang dihimpun, akibat banjir rob ini seluruh aktivitas produksi di kawasan industri Pelabuhan Tanjung Emas dihentikan dan para pekerjanya diliburkan hingga menunggu pemberitahuan selanjutnya.
Seperti diwartakan, banjir rob atau air pasang yang melimpah ke daratan dengan ketinggian 2 meter lebih melanda kawasan pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022), khususnya daerah di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas.
Ribuan pekerja dari sejumlah pabrik yang berada di kawasan industri Pelabuhan Tanjung Emas menyelamatkan diri dari peristiwa tersebut.
Pabrik Terendam Banjir
Selain sepeda motor dan mobil, ribuan unit mesin jahit serta mesin produksi pada sejumlah pabrik juga terendam banjir rob.
Puluhan kontainer atau peti kemas yang berada di Pelabuhan Tanjung Emas juga tampak terendam banjir rob yang terjadi bersamaan dengan gelombang tinggi, serta diperparah dengan jebolnya tanggul laut di kawasan pelabuhan.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Retno Widyaningsih menyebut banjir rob dan gelombang tinggi yang terjadi akibat siklus akhir bulan setelah purnama dan bumi dengan bulan dalam posisi terdekat.
Fenomena alam ini juga melanda kawasan pesisir di Kabupaten Rembang, Pati, Demak, Pekalongan hingga Tegal.