Lacak Tempat Kelahiran Bung Karno, Pemkot Surabaya Gandeng Pakar Sejarah Unesa
Rumah kelahiran Presiden RI pertama Soekarno atau Bung Karno di Jalan Pandean Gang IV No. 40 Kota Pahlawan, Jawa Timur. (ANTARA-HO-Diskominfo Surabaya)

Bagikan:

SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya mengajak pakar dan pegiat sejarah untuk mengungkap dan mengklarifikasi kesalahpahaman catatan sejarah terkait tempat kelahiran Bung Karno yang menjabat sebagai Presiden RI pertama.

Bukti Tempat Kelahiran Bung Karno

Menurut Pakar Sejarah Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Rojil Nugroho Bayu Aji di Surabaya, Rabu 8 Juni, ada keterangan yang menyatakan bahwa Bung Karno tidak lagir di Blitar melainkan di Surabaya.

"Pertama adalah surat keterangan penerimaan mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB), menyatakan bahwa Soekarno yang lahir pada 6 Juni 1901 di Kota Surabaya," kata dia.

Ia menilai ada catatan di penerimaan ITB tertulis bahwa Soekarno itu lahir tahun 1902 pada 6 Juni. Namun tahun 1902 itu dimungkinkan karena usianya dimudahkan saat masuk perguruan tinggi. Soekarno adalah anak seorang guru di Kota Pahlawan yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo.

Bukti Kedua

Keterangan kedua adalah ketika Soekarno menghadiri penerimaan gelar Honoris Causa (HC) ke 25 untuk dirinya pada tahun 1964 di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Pada pidatonya, Soekarno meminta melakukan koreksi mengenai asal-usul tempat kelahirannya, bukan di Kota Blitar melainkan di Kota Surabaya.

"Satu koreksi kecil kepada rektor yang ditulis dalam piagam yang dibacakan oleh Bung Karno adalah dia mengatakan, 'saya dilahirkan tanggal 6 Juni 1901 di Blitar itu salah, saya dilahirkan di Surabaya, jadi saya arek Suroboyo'," ujar dia dikutip Antara.

Catatan Histori

Selain itu, catatan histori lainnya adalah sebuah buku yang ditulis oleh Cindy Adams yang berjudul Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Buku tersebut juga menjadi tanda sekaligus bukti, bahwa Putra Sang Fajar dilahirkan di Kota Surabaya.

"Sayangnya, pada era orde baru, muncul banyak narasi Bung Karno dilahirkan di Kota Blitar. Karena itu, momentum hari kelahiran Bung Karno, kita harus menuliskan ulang atau membuat koreksi, bahwa yang benar adalah beliau dilahirkan di Surabaya," kata Baju Aji.

Bukti Ketiga

Ketiga, Soekarno juga memiliki kisah yang panjang dengan Kota Surabaya sejak bersekolah di HBS. Bahkan Bung Karno juga berguru kepada H. Oemar Said Tjokroaminoto. Disitulah, Soekarno bertemu berbagai macam kalangan dan pemuda dengan berbagai macam ideologi.

"Surabaya dan Soekarno yang dilahirkan di Jalan Pandean IV no 40 ini harus terus digaungkan. Sehingga kita melek terhadap sejarah proklamator kita, yang mana Soekarno sangat jelas memiliki visi nasionalisme untuk menguatkan kebangsaan Indonesia," kata dia.

Bukti Keempat

Keterangan keempat adalah hasil penelitian dari Peneliti Lembaga Institut Soekarno Peter A Rohi, yang meneliti tentang Soekarno mengenai hari lahir yang bahwasannya beliau dilahirkan di Kota Surabaya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyambut baik koreksi dari catatan historis tempat kelahiran Bung Karno, dimana ia ingin menjadikan rumah kelahiran Bung Karno sebagai museum edukasi pendidikan. Nantinya, pengunjung yang hendak mengunjungi museum tersebut bisa menjelajahi sungai Kalimas.

"Surabaya memiliki Wisata Perahu Air Kalimas, ada dermaga untuk menyusuri museum HOS Tjokroaminoto lalu menuju ke rumah kelahiran Bung Karno. Ini bisa menjadi napak tilas kita semuanya untuk mempelajari tentang Soekarno dan Surabaya," ujar dia.