Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Probolinggo akan memasang bronjong di titik rawan banjir di Sungai Kedunggaleng yang jebol secepatnya.
Pemasangan bronjong di titik tersebut dilakukan untuk mengantisipasi banjir susulan untuk kesekian kalinya di kabupaten setempat.
BACA JUGA:
"Pemprov Jatim telah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BPWS) Brantas dan Pemkab Probolinggo yang sudah melakukan perencanaan bahwasannya titik-titik sungai yang rawan harus dibronjong terlebih dulu," kata Khofifah, dikutip Antara, Jumat.
Khofifah kunjungi posko pengungsi banjir di Probolinggo
Khofifah Indar Parawansa mengunjungi lokasi yang terdampak banjir kiriman sekaligus melihat langsung kondisi tanggul Sungai Kedunggaleng yang jebol sehingga menyebabkan air meluap dan membanjiri ribuan rumah warga. Ia mengunjungi Posko Penanggulangan Bencana Kabupaten Probolinggo yang ada di Pendopo Kabupaten Probolinggo, Kamis (11/3) sore.
"Dalam waktu dekat, bronjong yang fungsinya tidak permanen untuk segera dilakukan. Untuk sementara dibronjong dulu dan setelah itu baru dibangun tanggul secara permanen," kaa mantan menteri sosial tersebut.
Ia menilai, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BPWS) Brantas tengah mengalokasikan anggaran baik dari Pemprov Jatim maupun Pemkab Probolinggo. Selain itu jembatan harus dilihat kekuatannya dan opsi menyiapkan mobilitas masyarakat untuk membangun bronjong.
Di kesempatan yang sama, Khofifah juga menyerahkan bantuan yang berupa paket sembako serta kebutuhan lain kepada Bupati Probolinggo. Bantuan itu kemudian diserahkan pada petugas di Posko Penanggulangan Bencana Kabupaten Probolinggo untuk disalurkan ke masyarakat terdampak.
Gubernur Jatim yang didampingi Bupati Tantri, Hasan Aminuddin dan rombongan, berkunjung ke tempat pengungsian sekaligus menyapa warga terdampak di SDN Kedungdalem 1, Desa Kedungdalem, Kecamatan Dringu. Di posko itu bantuan juga diserahkan yang berupa paket sembako secara simbolis kepada 10 orang.
Kunjungan dilanjutkan ke jembatan yang ada di Dusun Karangdalem dan Desa Kedungdalem. Setelah itu berlanjut ke jembatan di Dusun Siwalan Desa Kedungdalem, jembatan di Dusun Gande'an, Desa Dringu, sekaligus menuju tanggul jebol yang jadi penyebab meluapnya air.
"Banjir yang terjadi lebih besar dari sebelumnya melampaui batas dan diluar prediksi sebelumnya, sehingga semua elemen di Probolinggo dan teman-teman media serta para relawan menjadi bagian yang penting terhadap setiap terjadinya bencana alam," paparnya.
Banjir di Probolinggo rendam ribuan rumah warga
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, banjir yang menerjang Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo merupakan keempat kalinya selama hampir tiga pekan terakhir yakni banjir terjadi pada 27 Februari 2021, 28 Februari 2021, 8 Maret 20201, dan 10 Maret 2021.
Banjir pun semakin meluas hingga merendam ribuan rumah warga di empat desa di Kecamatan Dringu yakni Desa Kedungdalem, Dringu, Kalirejo, dan Tegalrejo, kemudian meluas hingga Desa Jorongan di Kecamatan Leces.
Selain informasi terkait benjana banjir di Probolinggo, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.