Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Provinsi Jawa Timur segera merampungkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 kepada pedagang, guru, dan dosen. Hal itu dilakukan setelah pemkot setempat menerima 11.770 vial vaksin buatan Sinovac tambahan serta 10.000 vial vaksin buatan AstraZeneca dari pemerintah pusat.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, dilansir dari Antara, Selasa 23 Maret, mengatakan bahwa pasokan vaksin COVID-19 yang diterima dari pemerintah pusat dinilai cukup untuk memvaksin semua pedagang, guru, dan dosen di wilayahnya.
BACA JUGA:
"Semakin cepat kita menghabiskan vaksin ini, maka secara otomatis kita dapat tambahan lagi untuk vaksin berikutnya. Karena rakyat Surabaya, masyarakat Surabaya dari semua lapisan masih banyak yang menunggu vaksin ini," tutur Eri.
Vaksinasi COVID-19 dengan jemput bola
Terkait penggunaan vaksin dari AstraZeneca, ia mejelaskan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur telah menyatakan bahwa produk vaksin tersebut bisa digunakan untuk vaksinasi.
"Alhamdulillah tadi disampaikan MUI Jatim, penggunaan AstraZeneca disampaikan tidak haram, malah aman atau halal digunakan," katanya.
"Saya sampaikan kepada seluruh pedagang dan masyarakat Surabaya, Insya Allah vaksin ini adalah yang terbaik yang diberikan pemerintah kepada masyarakatnya agar bisa terbebas dari pandemi COVID-19," tambahnya lagi.
Sementara itu,Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan bahwa vaksinasi pedagang di pasar sentra wisata kuliner dengan menerapkan sistem jemput bola.
Petugas mengunjungi posko yang ada di setiap pasar dan sentra wisata kuliner untuk melakukan vaksinasi.
"Sedangkan untuk guru dan dosen, vaksinasinya dilakukan di puskesmas terdekat dari lokasi mengajar. Kami berharap ini bisa segera tuntas," katanya.
Selain informasi terkait vaksinasi COVID-19, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.