Sebanyak 21 ribu pedagang yang tersebar di 67 pasar aktif dalam lingkup pengelolaan Perusahaan Daerah Pasar Surya Kota Surabaya, Jawa Timur, siap mendapat vaksin COVID-19.
Direktur Teknik dan Usaha Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya Muhibuddin, dikutip dari Antara, Jumat, 19 Maret, menjelaskan, pihaknya berharap agar pelaksaan vaksinasi pedagang bisa digelar di sekitar lokasi pasar. Harapan tersebut didasari pada pertimbangan agar para pegadang tak meninggalkan lapaknya.
BACA JUGA:
"Supaya mereka tidak meninggalkan aktivitas berdagang dan pelaksanaannya lebih efektif," tuturnya.
Sosialisasi Vaksin COVID-19 Perlu Dilakukan
Ia menilai, melihat pelaksanaan rapid test dan swab test masal yang dilaksanakan di beberapa pasar beberapa waktu lalu dengan cara jemput bola, sasaran yang dibidik akan lebih efektif. Oleh karena itu, pihaknya saat ini gencar melakukan sosialisasi dan pendataan nama pedagang.
Nantinya, nama-nama tersebut akan didaftarkan untuk mengikuti vaksinasi COVID-19. Sedangkan pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya dalam waktu dekat ini.
Muhibudin memaparkan, sosialisasi dan pendataan itu mulai dilakukan di Pasar Kapasan dan Pasar Pucang Anom. Setelah itu langkah yang sama juga telah digelar di pasar lain yang masuk dalam pengelolaan PD Pasar Surya.
"Secepatnya setelah nama-nama pedagang terkumpul, data tersebut segera kita kirimkan ke Dinkes Surabaya," katanya.
Meski demikian, ia menyadari bahwa belum semua pedagang akan mengikuti vaksinasi COVID-19 di pasar karena alasan yang beragam, seperti misalnya ada pedagang yang kemungkinan masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).
"Mungkin juga ada pedagang yang sudah mengikuti vaksinasi di puskesmas di daerah tempat tinggalnya," ungkapnya.
Terlepas dari itu, Muhibuddin mengatakan pentingnya penyuluhan tentang vaksinasi ini. Para pedagang perlu diberi pemahaman terkait dampak dan keuntungan pascasuntik vaksin. Ia menilai penyuluhan ini mendesak karena masih ada pihak yang menolak vaksin.
"Saya kira tidak hanya di pasar, di masyarakat pun ada yang menolak vaksinasi. Karena itulah dibutuhkan penyuluhan oleh pihak terkait," tandasnya.
Selain informasi terkait vaksin COVID-19, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.