Tak Ingin Kasus COVID-19 dari India Merebak di Madura, Gubernur Khofifah Kebut Upaya Tracing
ILUSTRASI (ANTARA)

Bagikan:

SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan terus berupaya mencegah penyebaran kasus COVID-19 varian Delta, India, di Madura. Salah satunya melakukan tracing serta isolasi massal. 

"Ini demi memastikan kasus mutasi tersebut (varian Delta, India), agar tidak menyebar ke daerah-daerah yang lain," kata Khofifah, di Surabaya, Rabu, 16 Juni.

Upaya Mengatasi Tingginya Kasus COVID-19 di Bangkalan

Untuk memasifkannya, lanjut Khofifah, Forkopimda Jatim beserta Tim Tracer Kabupaten Bangkalan melakukan tracing massal di daerah-daerah zona merah di Bangkalan. Harapannya, dengan tracing dan isolasi cepat ini bisa semakin cepat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Bangkalan. 

"Serta menemukan kasus-kasus positif yang diduga termasuk strain mutasi dari India di Madura," ujarnya. 

Terkait edukasi COVID-19 pada warga Bangkalan, Forkopimda Jatim juga menggandeng para para kyai, tokoh agama, maupun tokoh-tokoh masyarakat yang dapat meningkatkan kepercayaan warga Bangkalan. Mereka digandeng untuk menyampaikan pesan kewaspadaan, dan mengajak warga untuk patuh pada protokol kesehatan dan program vaksinasi. 

"Insyaallah kita bisa melewati pandemi ini, jika kita saling dukung dan mengingatkan, dengan upaya 5 M, pembatasan mobilitas, dan percepatan vaksinasi," ujarnya.

Berdasarkan data yang dirilis Satgas COVID-19 pusat, saat ini Kabupaten Bangkalan, Madura, menjadi satu-satunya daerah yang masuk zona merah di Jatim. Selain itu, ada 33 daerah di Jatim yang masuk zona orange COVID-19, dan empat daerah sisanya berstatus zona kuning. Empat daerah dimaksud adalah Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Sumenep, dan Pamekasan.

Artikel ini telah tayang dengan judul Cegah Delta COVID-19 Khofifah Percepat Tracing dan Isolasi Massal di Madura.

Selain terkait kasus COVID-19, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.