SURABAYA – Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengakui pemerintah saat ini meminta bantuan dari internasional dalam menanggulangi kasus COVID-19 di Indonesia. Seperti diketahui, belakangan ini kasus COVID-19 terus meningkat.
"Kami sudah menerima bantuan internasional, jangan ada yang bilang tidak lakukan, tentu kita sudah lakukan dan ini (bantuan) bertahap dan berlanjut," kata Luhut Pandjaitan dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 15 Juli.
BACA JUGA:
Menurut Luhut, pemerintah telah meminta bantuan dari Singapura, Uni Emirat Arab, China hingga Australia. Ia menjelaskan bantuan yang diberikan oleh internasional beragam. Sementara menurutnya bentuk bantuan yang diterima ialah komponen yang tidak bisa ditangani oleh pemerintah saat ini.
"Jadi bentuknya bukan kita tidak minta bantuan. Kita minta bantu, tapi tentu bantu yang menurut kita yang tidak bisa tangani. Itu macam-macam," tuturnya.
Bantuan Oksigen untuk Tangani Kasus COVID-19 di Indonesia
Salah satu contohnya adalah terkait oksigen. Kata Luhut, pemerintah meminta bantuan tangki ISO atau ISO tank kepada negara tetangga Singapura. Namun, di negara tersebut pun mengalami hal yang sama dengan Indonesia yakni kebutuhan akan oksigen meningkat.
"ISO Tank karena ini dunia juga membutuhkan dan negara juga punya masalah itu, kita mobilisasi ISO tank dari Indonesia, sekarang kita mulai minta ke Singapura. Singapura pun ternyata tidak cukup, dan minta negara lain, seperti Abu Dhabi, dan juga China, ini menjadi sangat penting, untuk mengurangi kebutuhan tadi," katanya.
Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali ini juga menjelaskan bantuan diberikan oleh internasional dengan tujuan membantu Indonesia dalam menangani dampak COVID-19. Pasalnya saat ini lonjakan kasus positif jadi salah satu yang tertinggi di dunia.
Dalam paparan Luhut disebutkan Jepang memberikan bantuan 998.400 dosis vaksin AstraZeneca, 200 unit ventilator, 256 unit empty 50 lt oxygen cylinders, 250 filled 50 lt oxygen cylinders, dan 600 unit oxygen concentrator.
Sementara itu Singapura menyumbangkan 75.000 masker bedah, 25.000 masker N95, 2.000 sarung tangan bedah, 1.000 disposable gowns, 1.000 surgical caps, 20 unit ventilator, dan 250 filled 50 lt oxygen cylinders.
Kemudian, UAE atau United Arab Emirates memberikan 450 unit tabung oksigen, 150 unit konsentrator oksigen portable, 20 ton pasokan medical protective, dan 250.000 dosis vaksin Sinopharm.
Sedangkan China menyumbangkan 400 unit oxygen concentrator sysmedoc OC-E100, 20.000 nasal oxygen tubes, 20.000 oxygen mask, dan 1.000 ventilator. Terakhir, AS melalui Covax Facilities memberikan 3.000.060 dosis vaksin Moderna dan 1.500.100 dosis vaksin Moderna.
Kata Luhut, pemerintah juga memberikan bantuan obat kepada pasien COVID-19 yang bergejala ringan dan tanpa gejala. Paket obat ini diberikan secara gratis. Adapun tujuan pembagian obat ini agar tidak terjadi peningkatan kasus dari gejala ringan menjadi sedang atau bahkan berat.
"Kita ingin sebanyak mungkin jangan di bawa ke sedang dan berat, sehingga oksigen kita hemat, untuk pemenuhan kapasitas oksigen. Tidak pernah kita bayangkan menghadapi seperti ini, tidak ada dunia yang menduga, tadinya 80 persen untuk rumah sakit, 20 persen untuk industri. Sekarang seluruhnya 100 persen ke rumah sakit," tuturnya.
Tangani Kasus COVID-19 di Indonesia dengan Bantuan Perusahaan Swasta
Tidak hanya bantuan dari internasional, lanjut dia, berbagai lembaga dan perusahaan swasta di dalam negeri juga turut memberi bantuan kepada pemerintah dalam penanganan COVID-19.
Luhut mengatakan bahwa dirinya telah memberi tahu kepada pihak swasta yang ingin membantu untuk tidak memberikan bantuan dalam bentuk uang. Sebab, pemerintah telah memiliki daftar kebutuhan yang bisa dipilih jika ingin membantu.
"Jadi mereka (pemberi bantuan) itu sangat banyak yang datang. Mereka memberi sumbangan, ada yang kita minta dan ada yang tidak kita minta. Jadi kami tidak menerima sumbangan dana. Mereka yang mau bantu saya beritahu mereka ini yang dibutuhkan, jadi silakan," ujarnya.
Adapun bantuan dari pihak swasta, di antaranya yakni Shopee Singapura memberikan bantuan 1000 Unit 50L oxygen cylinder with valve. Kemudian, Huayou Cobalt memberikan 1000 unit oxygen concentrator 5LPM.
Lalu ada dari Harita & Lygend Shanghai, 5000 Unit finger pulse oximeter, 50 Unit HFNC HF 75A (without trolley), 47 Unit Trolley for HFNC HF 75A, 800 Set Consumable Nasal Canulla, 800 Sen Heating Breathing Pipe Set, dan 100 Unit Consumable Air Filter.
Tak hanya itu, kata Luhut, selain itu ada juga bantuan dari lokal seperti Gojek, Halmahera Persada dan lainnya.
"Mereka datang dan tidak banyak komentar, kami tidak terima uang. Kalau mau sumbang ini list-nya ada dari luar dan dalam negeri," ucapnya.
Artikel ini telah tayang dengan judul Kasus COVID-19 Menggila di Indonesia, Luhut Akui Minta Bantuan Singapura hingga China.
Selain terkait kasus COVID-19 di Indonesia, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.