Ada Dugaan Penggelapan Uang Insentif Petugas Pemakaman COVID-19 di Malang, Polisi Masih Lakukan Penyelidikan
ILUSTRASI/ANTARA

Bagikan:

SURABAYA – Polisi mendalami dugaan kasus penggelapan uang insentif tenaga pemakaman COVID-19 di Kota Malang, Jawa Timur. Terkait dugaan ini, Kepala UPT Pemakaman Kota Malang  sudah dicopot.

Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto pihaknya akan melakukan penyelidikan dugaan penggelapan uang insentif tenaga pemakaman. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pemkot Malang.

“Kami sudah koordinasi dengan Pemkot Malang dan kami akan mendalami dugaan kasus itu," ujar Budi, Selasa, 7 September.

Polisi Terus Dalami Dugaan Penggelapan Uang

Selain itu, kepolisian juga tengah menunggu hasil audit internal dari Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP). Selain itu, lanjut Buher sapaan Kapolresta Malang, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri Malang untuk melakukan penyelidikan.

“Nanti kita lihat apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Sejauh ini, masih dalam proses penyelidikan,” tegasnya.

Sebelumnya, Malang Corruption Watch (MCW), dalam laporannya menduga ada penggelapan dan pungutan liar (pungli) dana insentif petugas pemakaman COVID-19. Ditemukan insentif penggali kubur tidak diberikan utuh. 

Selain itu ditemukan dugaan pungli dengan dalih syarat administrasi. MCW menemukan dugaan pungli dari total nilai insentif sebesar Rp750 ribu, dilaporkan dipotong Rp100.000. 

Artikel ini telah tayang dengan judul Polisi Telusuri Dugaan Penggelapan Uang Insentif Petugas Pemakaman COVID-19 di Malang.

Selain terkait penggelapan uang, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.