SURABAYA – Kemarahan Mensos Risma hingga menunjuk salah satu petugas pendamping bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) di Gorontalo mendapat sorotan. Tidak hanya dari masyarakat, namun juga dari DPR.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ace Hasan Syadzili sendiri menyesalkan langkah Tri Rismaharini tersebut. Ia menilai masih ada cara yang lebih baik daripada yang dilakukan Risma.
BACA JUGA:
"Kami menyesalkan cara Bu Risma melakukan teguran kepada aparat di bawah Kementerian Sosial. Ada cara yang lebih beretika dan menjaga marwah yang orang," ujar Ace saat dihubungi, Minggu, 3 Oktober.
Kemarahan Mensos Risma Berpotensi Mempermalukan Pegawai
Menurut Ace, meski ternyata memang ditemukan terdapat kesalahan pendataan penerima bantuan, Risma dinilai cukup menegurnya anak buahnya saja. Tak perlu memarahinya di depan orang lain. Cara Risma memarahi seseorang di depan umum berpotensi mempermalukan sang pegawai.
"Kalau misalkan ditemukan kesalahan, kan ada prosedur untuk memberikan teguran, untuk memberikan peringatan sampai kemudian bisa diberhentikan dari tugasnya sebagai pendamping PKH," ungkap Ace.
"Cara-cara yang lebih beretika saya kira jauh lebih menghormati orang lain, karena mereka kan bukan anak kecil yang bisa dimarah-marahi seperti itu," lanjutnya.
Lagipula, kata dia, Risma semestinya memahami masalah teknis di lapangan. Sebab, Risma pernah mengemban jabatan Wali Kota Surabaya sebelumnya.
"Bu Risma ini kan mantan kepala daerah, mantan wali kota, jadi harusnya tahu problem yang dihadapi dalam hal data ini. Sebagai wali kota tentu tahu apa akar masalahnya, mengapa terjadi masalah pendataan ini, kan setiap saat sebetulnya daerah bisa memberikan update data terbaru kepada Kementerian Sosial," ucapnya.
Sebelumnya, beredar di dunia maya sebuah video rekaman Tri Rismaharini tengah marah-marah dalam sebuah rapat dengan menunjuk-nunjuk dada seorang. Belakangan, aksi itu dilakukan Risma ketika menghadiri rapat dengan para pejabat di Gorontalo pada Kamis, 30 September lalu.
Ditengarai, emosi Risma memuncak lantaran seorang pejabat bantuan sosial setempat dinilai tidak cakap dalam menyelaraskan data penerima bansos dengan data yang di ada di pemerintah pusat.
"Itu bukan kita yang coret. Data-data itu sering jadi fitnah, itu saya yang kena kamu tahu enggak," kata Mensos Risma saat meluapkan kemarahannya.
Sontak suasana menjadi hening seketika tatkala suara mantan Wali Kota Surabaya itu menggelegar ke seluruh penjuru ruangan.
"Saya tidak pernah mencoret (data penerima bansos), malah semua daerah kita tambah," sambung Risma.
Artikel ini telah tayang dengan judul Mensos Risma Marahi Sampai Tunjuk Petugas Bansos PKH, DPR: Mereka Bukan Anak Kecil yang Bisa Dimarahi.
Selain terkait kemarahan Mensos Risma, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.