5 Fakta Menarik Tentang Musim Hujan di Indonesia, Sudah Tahu?
Ilustrasi musim hujan di Indonesia (Pexels/Mentatdgt)

Bagikan:

SURABAYA - Indonesia saat ini tengah berada di musim penghujan. Tahun ini datang lebih awal di beberapa daerah. Hampir tiap hari hujan turun membasahi bumi. Namun, tak banyak orang tahu fakta menarik di balik musim hujan di Indonesia. Padahal pengetahuan tentang musim hujan cukup penting. Lalu, apa saja fakta menariknya?

Fakta Menarik Musim Hujan di Indonesia

BMKG menyatakan bahwa prakiraan musim hujan 2021/2022 pada 232 Zona Musim (ZOM) dari 342 Zona Musim di Indonesia mengalami awal musim hujan pada kisaran bulan Oktober dan November 2021.

Pada 30 tahun terakhir antara 1981-2010, awal musim hujan di 157 ZOM (45,9 persen) diperkirakan maju. Sedangkan wilayah yang memiliki rata-rata waktu tidak berubah di 132 ZOM (38,6 persen), dan 53 ZOM (15,5 persen) mengalami mundurnya musim hujan.  

Agar lebih jelas, VOI telah merangkumkan sejumlah fakta musim hujan untuk Anda.

1. Mengenal periode musim hujan tahun 2021-2022

Waktu musim hujan di Indonesia, secara spesifik tidak sama antara satu daerah dengan daerah lainnya. Pada periode musim hujan, curah hujan akan meningkat dalam waktu tertentu secara tetap. Puncak musim hujan 2021-2022 diperkirakan pada bulan Desember 2021-Februari 2022.

2. Beberapa faktor yang berpengaruh pada iklim dan curah hujan

Tingginya curah hujan dan iklim pada akhir tahun 2021 dilatarbelakangi faktor penting. Pertama, jika El Nino-Southern Oscillation (ENSO) yang berpengaruh terhadap sebagian besar daerah tropis, termasuk Indonesia, dan subtropics. ENSO merupakan fenomena laut-atmosfer yang terjadi secara berkala dan tidak teratur sehingga memengaruhi suhu permukaan laut di Samudera Pasifik timur laut.

ENSO, mengutip laman Pusat Meteorologi Maritim BMKG, dikenal sebagai anomali pada suhu permukaan laut di Samudera Pasifik di pantai barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi daripada rata-rata normalnya.

Selain ENSO, Indian Ocean Dipole (IOD) jadi faktor kedua yang memengaruhi iklim di Indonesia. IOD didefinisikan sebagai perbedaan suhu permukaan laut antara dua wilayah, yaitu di Samudera Hindia bagian barat dan Samudera Hindia bagian timur di selatan Indonesia.

Apabila ENSO netral berkembang menjadi La Nina, yang mungkin terjadi akhir tahun 2021, masyarakat  diimbau untuk waspada terhadap cuaca ekstrim, hujan lebat disertai kilat dan petir, hingga putting beliung jelang masa peralihan musim kemarau ke musim hujan.

Selain dua faktor di atas, angin monsun Asia-Australia, letak geografis, pertemuan angin antar tropis, dan suhu permukaan laut di sekitar Indonesia juga memengaruhi iklim serta curah hujan.

3. Waktu Musim hujan di Indonesia

Pada poin pertama telah dijelaskan puncak musim hujan di Indonesia pada periode tahun 2021-2022. Umumnya, musim hujan dialami pada bulan Oktober hingga April. Sedangkan musim kemarau masuk dari bulan Mei sampai September. Faktor-faktor pada poin kedua yang memengaruhi perubahan iklim di Indonesia.

4. Aktivitas pada musim penghujan

Begitu masuk musim hujan, curah hujan memengaruhi sumber-sumber mata air di sekitar lahan pertanian. Ketika memasuki musim penghujan, aktivitas petani antara lain mulai menanam, misalnya padi.

Nah, pada musim hujan rata-rata harga iklan juga merangkak naik. Mengapa? Cuaca buruk seperti hujan disertai kilat dan petir memengaruhi aktivitas nelayan di laut. Para nelayan sulit untuk berlayar ketika cuaca tidak mendukung.

5. Aktivitas yang bisa dilakukan saat musim hujan

Curah hujan tinggi memang perlu diwaspadai. Anda wajib membawa kelengkapan pelindung, seperti payung, jas hujan, pakaian hangat, sepatu anti air, hingga handuk kecil ketika keluar rumah. Selain itu, perlu untuk menjaga kesehatan agar tidak mudah terserang flu, pilek, batuk, dan masuk angin.

Aktivitas yang bisa dilakukan selama musim hujan, antara lain berkebun, berkreasi membuat kerajinan, baking berbahan buah yang sedang musim panen, membuat racikan minuman hangat, hingga menjalani hobi yang bisa dilakukan di dalam ruangan.