Hubungan Seksual saat Hamil Bisa Dilakukan, Ketahui Fakta di Baliknya
Ilustrasi hubungan seksual saat hamil (Unsplash/Suhyeon Choi)

Bagikan:

SURABAYA - Melakukan hubungan seksual saat hamil memang sah-sah saja. Bahkan ibu hamil tak dilarang untuk melakukan aktivitas tersebut bersama pasangan. Meski demikian, ada sejumlah hal yang harus diketahui demi kenyamanan dan keamanan ibu hamil dan janin.

Patut diketahui bahwa kurangnya seks edukasi yang dimiliki masyarakat justru berpotensi membahayakan ibu hamil dan janin saat berhubungan seksual.

Adapun hal yang harus diketahui tentang seks selama kehamilan, dilansir Mayo Clinic, Rabu, 19 Januari adalah sebagai berikut.

1. Cari posisi yang pas agar nyaman

Selama Anda dan pasangan merasa nyaman, sebagian posisi seksual diperbolehkan selama kehamilan. Bahkan seks oral pun juga aman dilakukan asalkan keduanya sehat dan tidak memiliki infeksi menular seksual. Posisi nyaman antara lain woman on top, spooning, reverse cowgirl, standing, dan seated pregnancy sex.

2. Seks terasa sakit selama kehamilan, normalkah?

Payudara, puting, dan klitoris sangat sensitif ketika hamil. Menurut Stephanie Buehler, psikolog dan seks terapis bersertifikat, seks seharusnya tidak pernah menyakiti. Jika terasa sakit, saran Buehler, berbicara secara terbuka dengan pasangan Anda. Ada banyak cara untuk menjadi intim dan menemukan cara yang cocok selama kehamilan.

3. Perlu memakai kondom

Seks dengan aman, seperti memakai kondom saat hamil perlu dilakukan. Ini dipakai supaya meminimalisir mengalami infeksi menular seksual selama kehamilan. Sebab bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius bagi bumil dan bayi.

4. Bercinta tak sebabkan keguguran

Berhubungan suami istri ketika pasangan sedang hamil trimester pertama, kerap muncul kekhawatiran. Tetapi, dilansir Healthline, sepanjang kehamilan termasuk pada usia kehamilan trimester pertama hingga berusia 9 bulan tetap boleh melakukan hubungan seks.

Pada trimester pertama, tidak sedikit bumil yang merasa pusing, mudah lelah, dan membiasakan diri untuk menjaga kesehatan lebih dari sebelumnya. Pada kondisi tersebut, normal apabila hasrat bercinta mengetuk untuk bermesra-mesraan dengan pasangan.

Asalkan tak ada kondisi kesehatan tertentu, ketika hamil trimester pertama bisa melakukan melakukan aktivitas seksual dan tidak memicu keguguran karena sebagian besar kasus terjadi karena janin tidak berkembang secara normal.

5. Hindari memberikan stimulasi pada bagian tubuh tertentu

Pada beberapa kasus, memberikan stimulasi pada payudara, dan orgasme hingga mengeluarkan hormon tertentu dalam air mani yang disebut prostaglandin dapat menyebabkan kontraksi rahim. Oleh karena itu, hindari memberika stimulasi berlebih pada payudara hingga mengalami orgasme kecuali Anda dan pasangan telah mengetahui riwayat medis dan dinyatakan aman oleh dokter kandungan.

6. Bayi tak terpengaruh aktivitas seksual

Selama tidak mengalami komplikasi, seperti persalinan prematur atau masalah plasenta, aktivitas seksual tidak memengaruhi bayi. Perkembangan janin dilindungi oleh cairan ketuban di dalam rahim. Otot-otot rahim yang kuat juga berkontribusi melindungi janin. Namun, yang perlu diperhatikan adalah tingkat kenyamanan dan hasrat seksual.

Artikel ini telah tayang dengan judul Bercinta saat Hamil, Ketahui 6 Aturan Ini Agar Aman.