5 Perbedaan Emosi dan Perasaan yang Pengertiannya Salah Kaprah di Masyarakat
Ilustrasi perbedaan emosi dan perasaan (Unsplash/Brock Wegner)

Bagikan:

SURABAYA - Di kalangan masyarakat awam, pengertian emosi dan perasaan kadang masih disalahartikan bahkan pengertiannya bias jika ditinjau dari psikologi. Pasalnya, keduanya kerap keliru untuk menyebut suasana hati. Lalu, apa perbedaan emosi dan perasaan?

Mengenal Perbedaan Emosi dan Perasaan

Rachel Allyn, Ph.D. mengatakan bahwa emosi dan perasaan adalah dua hal yang berbeda namun masih saling berkaitan.

Dilansir dari Psychology Today, Kamis, 24 Februari, emosi berasal dari sensasi tubuh. Berbeda dengan perasaan yang dipengaruhi oleh emosi namun dihasilkan dari pikiran mental kita.

Untuk lebih lengkapya, berikut penjelasan tentang perbedaan emosi dan perasaan menurut psikolog dan penulis The Pleasure Is All Yours: Reclaim Your Body’s Bliss and Reignite Your Passion for Life, Allyn.

1. Emosi seperti mesin dan perasaan adalah bingkainya

Ketika mengendarai mobil, yang hidup pertama kali adalah mesin. Hal ini merupakan analogi untuk emosi yang dapat memberi diagnosis lebih akuran tentang apa yang dilakukan saat ini. Kemudian, perasaan menjadi bingkai dalam mengendara emosi, akan ke mana tujuannya, ini tergantung arah pikiran Anda.

2. Emosi adalah reaksi pada kenyataan

Emosi adalah data mentah yang merupakan reaksi dari kenyataan. Sedangkan perasaan diencerkan oleh cerita yang kita buat di kepala berdasarkan peristiwa masa lalu dan ketakutan akan masa depan yang belum tentu sesuai dengan situasi.

Dengan mendengarkan emosi tubuh kita, informasi dari persepsi indera membantu kita terhubung dengan realitas pengalaman daripada cerita yang dibuat dari ‘keyakinan’ yang berpotensi tidak akurat. Dari kebenaran informasi, kita bisa membuat keputusan yang tepat.

3. Emosi yakni bahasa bijak dalam diri

Menurut Allyn, emosi selalu berusaha memberi informasi yang berguna untuk menjadi lebih baik. Oleh karena itu diperlukan kecerdasan emosional yang membantu membumikan tubuh, mengelola tindakan reaktif, dan mengambil keputusan lebih bijaksana.

Rekomendasi Allyn, bekerja lebih dulu pada sensasi tubuh sebelum campur tangan pikiran berlebihan. Dengan begitu, Anda bisa mengenali respons jujur dari tubuh sebelum pikiran membawa perasaan menjadi bias.

4. Sensasi emosional tubuh yang sama bisa memicu perasaan berbeda

Perut terasa kencang dan pernapasan sesak merupakan respons emosional. Misalnya seseorang merasakan respons tubuh tersebut ketika merasa canggung. Ada pula yang merasakan hal tersebut sebagai respons dari pengalaman yang mangasikkan karena bertemu dengan orang baru. Tubuh merespons situasi sekitar, kemudian pikiran memberi label dengan perasaan-perasaan.

5. Perasaan yang akurat berangkat dari mengidentifikasi emosi

Anda bisa mendapatkan penilaian yang lebih jujur tentang perasaan Anda dengan lebih dahulu mengidentifikasi emosi. Jika sulit untuk mengenali tubuh, maka tanyakan pada diri sendiri tentang “Bagaimana saya tahu ini benar berdasarkan sinyal di tubuh saya?”.

Saran Allyn, jelajahi sensasi selama keadaan sistem saraf Anda berbeda. Bandingkan dengan prinsip fight-or-flight atau berdiam membeku.

Artikel ini telah tayang dengan judul Emosi dan Perasaan Bukan Hal yang Sama, Kenali 5 Perbedaannya.

Selain terkait perbedaan emosi dan perasaan, dapatkan informasi dan berita daerah Jawa Timur melalui VOI Jatim.