5 Tanda Kurangnya Kedewasaan Emosional Pada Seseorang
Ilustrasi seseorang yang mencapai kedewasaan emosional (Freepik/Gpointstudio)

Bagikan:

SURABAYA - Kurangnya kedewasaan emosional pada seseorang akan mengganggu diri dan orang-orang di sekitarnya. Kondisi tersebut dikenal pula dengan kurangnya introspeksi, yang berkaitan dengan egoism, narsisme, bahkan buruk dalam mengelola konflik yang berujung pada kesehatan mental.

Tanda Kurangnya Kedewasaan Emosional

Dilansir Psychology Today, Senin, 7 Maret, kematangan dan kecerdasan emosional berkaitan dengan kesadaran diri, empati, pengaturan diri dalam berkomunikasi, fasih berkolaborasi, bisa memecahkan masalah secara kreatif, dan menemukan resolusi atas konflik secara efektif.

Joyce Marter, LCPC. yang meripakan psikoterapis mengatakan bahwa ketidakdewasaan mental menjadikan seseorang kurang berupaya untuk dirinya sendiri. Ia mengatakan bahwa ada beberapa tanda seseorang kurang dewasa secara emosionalnya, yakni sebagai berikut.

1. Memiliki ego yang besar

Setiap orang memiliki ego, tulis Marter. Namun jika tanpa kontrol membuat seseorang kerap melakukan pembelaan diri. Selain itu, ego juga berkaitan tentang cara menyerap dan menanggapi konflik dalam relasi.

Ego besar juga terepresentasikan dengan narasi korban. Ini adalah bentuk harga diri yang rendah lho, tutur Marter. Saran darinya, latih teknik mindfulness supaya terhubung dengan diri sendiri. Berlatih pelepasan ego secara sehat bisa memperkecil sikap egois terlalu besar.

2. Sering menyalahkan orang lain

Marter memakai analogi ‘keset’ yang mana penderitaan mereka merupakan kesalahan orang lain, bukan diri mereka sendiri. Ia juga menyebut seseorang dengan ketidakdewasaan emosional sebagai ‘respons diva’. Diva, menurut pemaparan Marter, mereka tak pernah bersalah.

3. Tidak menyelesaikan tanggung jawab

Berkaitan dengan poin sebelumnya, seorang Diva tidak mengambil tanggung jawab. Tak melunasi tanggung jawab bisa merusak kepercayaan, kurang integritas, dan menghambat pengampunan. Saran Marter, menghargai dan menjaga perasaan diri untuk menumbuhkan welas asih.

4. Menggunakan mekanisme pertahanan untuk melindungi diri sendiri

Kita semua terkadang menggunakan mekanisme pertahanan, seperti menggunakan narasi intelektual atau berkaitan dengan alasan rasional. Namun, mekanisme pertahanan dipakai untuk menolak bisa menandai emosional yang belum matang betul. Seperti tidak bisa menerima kenyataan, padahal mengakuinya bisa membuat situasi jadi lebih baik.

5. Kurang berempati

Menempatkan diri pada posisi dan memiliki kemampuan untuk mengenali, memahami, serta memvalidasi pengalaman emosional penting dilakukan. Pasalnya, dengan begitu seseorang bisa memandang dari berbagai sudut pandang, bukan hanya dari dirinya sendiri.

Itulah tanda-tanda emosional yang tidak dewasa. Sedikit saran dari Marter bisa dilakukan untuk memperbaiki diri.

Artikel ini telah tayang dengan judul Tidak Dewasa secara Emosional, Ditandai dengan 5 Hal Ini.