Efek Stres pada Ibu Menyusui Ternyata Berimbas ke ASI
Ilustrasi Menyusui Anak (MART PRODUCTION/Pexels)

Bagikan:

SURABAYA - Siapa sangka bahwa stres pada ibu menyusui tak hanya berimbas pada kesehatan mental namun juga bisa berimbas pada produktivitas ASI. Hal ini dikatakan oleh dokter spesialis anak dan konselor laktasi dr. Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC, CIMI.

Menurutnya, stres bisa pada ibu menyusui bisa mempengaruhi tingkat kelancaran ASI yang akan berkurang. Bahkan, ASI bisa mengalir dengan tidak lancar.

Stres pada Ibu Menyusui

Saat bayi mengisap ASI, saat itu pula muncul sinyal sensoris ke otak ibu dan merangsang keluarnya hormon prolaktin dan hormon oksitosin yang kemudian masuk ke dalam aliran darah.

Jeanne-Roos mengatakan hormon oksitosin berfungsi untuk membantu kontraksi otot, sementara prolaktin untuk membantu produksi ASI.

“Kondisi ini (ASI tidak lancar) bisa dipengaruhi oleh stres, dalam hal ini terutama hormon oksitosin. Makanya kita mengenal hormon oksitosin sebagai love hormone. Produksi ada, kalau kontraksi tidak jalan, maka ASI tidak bisa keluar,” kata Jeanne Roos melansir ANTARA, Sabtu 6 Agustus.

Pengaruh Kondisi Stres

Pengaruh kondisi stres dapat terjadi misalnya pada saat ibu memasuki periode menyusui. Pada saat itu, ibu merasa payudara sudah terisi penuh oleh ASI namun cairan tak kunjung keluar dalam jangka waktu lama.

Karena ketidaktahuan dan kebingungan, Jeanne-Roos mengatakan ibu malah membiarkan kondisi tersebut dengan tidak melakukan perangsangan sehingga payudara semakin membengkak dan berlanjut pada kondisi penyerapan ASI ke jaringan sekitar.

“Kalau terjadi penyerapan seperti itu, dalam dua minggu pertama ASI-nya bisa stop karena rangsangan untuk produksi tidak jalan, kontraksi untuk pengeluaran tidak jalan. Dia merasa bengkak, tidak mendapat pertolongan juga, terjadi penyerapan ke jaringan sekitar, lama-lama hormonnya tidak berproduksi,” terang Jeanne-Roos.

Dukungan dari Orang Terdekat

Oleh sebab itu, di sinilah pentingnya dukungan parenting dari orang terdekat (support system), yaitu pihak suami untuk membantu istri atau sang ibu.

Jeanne-Roos mengatakan suami dapat melakukan pijat oksitosin sebagai upaya melancarkan keluarnya ASI dari payudara ibu.

Pijat Oksitosin

Dengan pijat oksitosin, maka ibu akan merasa nyaman dan selanjutnya kontraksi otot saluran ASI dapat bekerja dengan lancar sehingga mendorong produksi ASI.

“Dengan dilakukan pemijatan, memang ada tekniknya, itu seringkali aliran ASI akan menjadi deras kembali,” ujar Jeanne-Roos.