5 Tips Mengekspresikan Perasaan Secara Asertif Kepada Pasangan Agar Lebih Didengar
Ilustrasi mengekspresikan perasaan (Pexels/Timur Weber)

Bagikan:

SURABAYA - Dalam sebuah relationship, kadang perasaan diekspresikan secara kabur dan berakibat pada gagal paham dari sisi partenr. Lebih parahnya lagi, pernyataan bisa terkesan intimidatif atau terlalalu pasif hingga tak dipahami dengan baik oleh pasangan. Untuk menghindarinya, Anda perlu mengetahui tips mengekspresikan perasaan secara asertif.

Tips Mengekspresikan Perasaan Secara Asertif

Sikap asertif adalah cara mengekspresikan perasaan secara tegas, sesuai kebutuhan dengan penuh hormat. Dengan begitu Anda lebih bisa didengar.

Bersikap atau berkomunikasi secara asertif bukan sesuatu yang mudah bagi kebanyakan orang, kata Jonice Webb, Ph.D., psikolog berlisensi dan penulis.

Salah satu cara paling berpengaruh untuk mengembangkan keterampilan ketegasan, dalam komunikasi asertif, adalah dengan mulai menanggapi perasaan dan kebutuhan emosional Anda sendiri dengan lebih serius. Selanjutnya, ikuti rekomendasi dari Webb dilansir Psychology Today, Senin, 15 Agustus.

1. Menyadari perasaan

Perasaan perlu diketahui dan dikenali. Dengan mengidentifikasi perasaan Anda, ini akan berguna untuk bersikap tegas. Jangan sampai melampiaskan perasaan dengan kemarahan. Tetapi redakan dulu kemarahan, atur napas, kemudian susun strategi untuk mengambil tindakan tepat.

2. Percaya bahwa pikiran dan perasaan Anda layak didengarkan

Pun ketika Anda marah, ini perlu diakui bahwa Anda sedang merasakannya. Katakan pada diri sendiri bahwa perasaan marah Anda adalah benar.

3. Mengelola perasaan

Tujuan dari mengelola perasaan ialah untuk mengekspresikannya dengan kata-kata. Bukankah kata-kata adalah media untuk mengomunikasikan perasaan agar didengar dan mendapat respons sesuai kebutuhan Anda?

Itu artinya, libatkan dan validasi perasaan secara internal sehingga lebih mampu mengekspresikan diri secara eksternal.

4. Berusaha memahami orang lain

Orang yang terlalu menuntut dan tak ada upaya memahami orang lain, tentu tidak membuat masalah terselesaikan.

Penting juga memahami bahwa ketika Anda kecewa atau marah, bukan berarti orang lain dengan sengaja membuat Anda merasakan perasaan negatif tersebut. Orang lain juga perlu dipahami agar pada akhirnya Anda juga dipahami oleh orang lain.

5. Temukan situasi yang tepat dalam mengekspresikan perasaan Anda

Apabila Anda ingin mengekspresikan hal penting, tentu membutuhkan persiapan. Selain juga mengambil waktu yang tepat. Misalnya, jika Anda ingin berdiskusi tentang peran masing-masing dalam hubungan Anda dan pasangan, tentu perlu dibicarakan empat mata. Perhitungkan juga suasana tempat yang nyaman dan waktu yang longgar.

Berkomunikasi secara asertif melibatkan gabungan beberapa keterampilan. Keterampilan ini bisa dibangun dari waktu ke waktu. Pesan Webb, dengarkan dan hargai emosi Anda. Ini akan membangun pemahaman secara baik tentang kapan Anda perlu mengekspresikannya.

Tambah Webb lagi, bahasa emosional itu penting. Diantaranya perasaan senang, sedih, dan marah. Rekomendasinya, perluas kosakata emosional Anda untuk membantu memahami perasaan dan menyuarakannya kepada orang lain.