Sering Dicuekin dan Dianggap Remeh, Sarang Kuman Biasanya Ada di 10 Benda Ini

SURABAYA – Kuman, bakteri, dan virus tak terlihat jika dilihat tanpa alat. Benda-benda yang sering dipegang dalam aktivitas sehari-hari, ternyata bisa jadi sarang kuman. Meski sesekali dibiarkan tak berbahaya, tetapi perlu waspada dengan bakteri dan virus pembawa penyakit membahayakan yang mengganggu kesehatan.

Benda yang lazim Anda anggap banyak kuman seperti tempat sampah, gagang pintu, kloset duduk di toilet umum hingga alat olahraga di tempat olahraga umum juga perlu dibersihkan sebelum mengenakan. Berikut 10 benda yang paling banyak kuman dan perlu sering dibersihkan.

Gawai

Gawai sering terlupakan untuk dibersihkan padahal tidak pernah lepas dari jangkauan tangan. Itu berarti Anda perlu membersihkannya setiap hari dengan tisu antiseptik atau tisu yang disemprot alkohol sanitizer.

Keyboard komputer

Apabila Anda bekerja setiap hari dengan komputer sekaligus keyboard dan mouse artinya perlu membersihkannya sebelum memakainya. Alat ini tergolong sangat kotor sebab tangan dapat memindahkan kuman dan bakteri selama memakainya.

Gagang troli supermarket

Belanjan banyak di supermarket perlu mengenakan troli. Tetapi sebelum memakainya, jangan lupa bawa dan semprotkan cairan anti bakteri ke gagang troli maupun ke tangan Anda. Melansir Cosmopolitan, Senin, 17 Mei, gagang troli supermarket menyimpan sekitar 11 juta bakteri.

Artinya, selalu bawa botol handy berisi cairan antiseptik untuk menyemprot tas belanjaan dan gagang termasuk top seat troli jika perlu menaruh belanjaan di bagian tersebut.

Tombol lift

Baik lift kantor maupun tempat umum, ratusan orang memegangnya. Itu artinya banyak kotoran, debu, kuman, bakteri hingga virus menempel di sana. Maka gunakan siku lengan ketika memencetnya atau memakai tuas agar tidak langsung menyentuh kulit.

Remote televisi di hotel

Untuk mengantisipasi berpindahnya bakteri dan virus, semprot dan seka dengan tisu antiseptik sebelum memakainya. Anda juga perlu riset dahulu hotel yang menjaga protokol kesehatan.

Meskipun bagian yang paling sering diganti adalah sprei bantal, guling, dan kasur tetapi tak ada salahnya mengantisipasi dengan membersihkan bagian-bagian kecil yang sering luput.

Lembar menu restoran

Pernah membayangkan berapa kali lembar menu restoran berpindah dari tangan satu ke tangan lainnya? Anda perlu mengingat bahwa lembaran tersebut bisa juga memindahkan kuman, bakteri, dan virus. Jadi, semprot antiseptik dahulu tangan serta lembar menu atau tidak memegangnya sama sekali.

Mesin ATM

Virus flu dapat menempel hingga 17 hari pada uang kertas. Belum lagi ada sekitar 3.000 macam bakteri yang menempel di tombol mesin ATM.

Lantas bagaimana agar tidak berpindah ke tangan dan meminimalisir penularan? Semprot tombol angka dengan hand sanitizer atau bersihkan tangan Anda setelah meninggalkan gerai ATM.

Gagang dan mulut keran air

Baik di rumah maupun di tempat umum dan kantor, Anda perlu membersihkan bagian mulut keran, gagang atau tuas on/off, dan gagangan pintu toilet. Nah, yang paling penting cuci tangan dengan sabun antiseptik untuk meminimalisir persebaran bakteri.

Air kolam renang

Paling mungkin agar tidak tinggi mengandung bakteri E. Coli usahakan berenang setelah kolam dan airnya diganti serta dibersihkan. Berdasarkan riset oleh CDC yang dipublikasikan pada 2020 sejumlah 70 persen kolam renang umum, 66 persen water park, dan 49 persen kolam renang privat terkontaminasi bakteri E. Coli.

Meskipun klorin sedikit bisa mengatasi walau tidak sepenuhnya optimal, kebiasaan bersih di kolam renang perlu diterapkan.

Dashboard mobil

Mobil pribadi pun perlu dijaga kebersihannya termasuk menyeka bagian dashboard dengan tisu antiseptik. Dari mana kuman dan bakteri berasal?

Pembawa bakteri dan kuman berasal dari setiap barang yang diletakkan pada bagian tersebut, mulai dari dompet, makanan, minuman, hingga purse dan kaca mata.

Artikel ini telah tayang dengan judul Perlu Sering Dibersihkan, Ternyata 10 Benda Ini Paling Banyak Kuman.

Selain terkait sarang kuman, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.