SURABAYA – Cristiano Ronaldo adalah salah satu pesepak bola yang memiliki gaji paling tinggi di dunia. Hal ini membuat mantan petinggi Bayern Munchen Karl-Heinz Rummenigge khawatir, dan bahkan ia mendesak UEFA untuk bertindak terkait masalah selangitnya gaji Ronaldo dan para pesepak bola lain.
Legenda Tim Nasional (Timnas) Jerman ini melihat harga mahal pemain sudah menjadi hal yang "biasa". Namun "keterbiasaan" ini jika terus dibiarkan, bakal menjadi masalah besar.
BACA JUGA:
"Ini bukan suatu kemajuan yang sehat untuk sepak bola. Saya akan mendesak UEFA untuk melakukan sesuatu," ujar Rummenigge kepada OK Diario, dikutip dari Express, Rabu 25 Agustus.
"Kita membutuhkan aturan yang jelas, sebab jika tidak biaya-biaya itu akan melonjak lagi. Dibutuhkan intervensi, jika tidak sepak bola akan memasuki masa-masa sulit," imbuh pria 65 tahun ini.
Legenda Timnas Jerman Pertanyakan Gaji Ronaldo
Sempat ada kabar yang menyebut bahwa CR7 mau kembali ke Manchester United. Namun sang pemain membantah langsung, meski bagi Rummenigge ini tetap menkhawatirkan. Mengapa?
Karena menurutnya, bursa transfer pemain saat ini sudah terlihat "kacau". Pria yang bermain untuk Bayern Munchen pada tahun 1974-1984 ini melihat harga pemain dan permintaan gaji pemain sudah tidak masuk akal.
Ronaldo, kata Rummenigge memang sudah menegaskan janji setia di Juventus. Tapi tetap saja kapten Timnas Portugal itu masih terikat kontrak dengan gaji selangit di Bianconeri.
"Cristiano Ronaldo? Masalah terbesarnya adalah siapa yang mampu membayar gajinya," ujar Rummenigge.
"Dia mendapatkan gaji kotor 70 juta euro per tahun, jadi gaji bersih 35 juta euro per tahun. Siapa yang mampu membayar itu? Hanya PSG atau klub Inggris," sambungnya.
Nilai 70 juta euro setara dengan Rp1,18 triliun, atau sekitar Rp3 miliar per hari. Fantastis!
Artikel ini telah tayang dengan judul Gaji Kotor Ronaldo Bisa Tembus Rp1,18 Triliun per Tahun, Legenda Jerman dan Bayern Munchen Karl-Heinz Rummenigge: Ini Mengkhawatirkan!
Selain terkait gaji Ronaldo, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.