SURABAYA - Erupsi Gunung Semeru masih mengancam masyarakat di Lumajang. Sebagai antisipasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan sejumlah imbauan yang sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terhadap aktivitas vulkanik Gunung Semeru.
Imbauan BNPB Terkait Erupsi Gunung Semeru
Dalam imbauan tersebut dikatakan agar masyarakat tak beraktivitas di radius 1-5 km dari puncak Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
BACA JUGA:
"Pertama, masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru," kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis dikutip Antara, Selasa, 7 Desember.
Ke depannya, radius dan jarak rekomendasi ini akan terus dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya, kata Aam.
Kedua, masyarakat diminta agar menjauhi atau tak melakukan aktivitas di wilayah terdampak material awan panas lantaran suhunya saat ini masih tinggi.
Masyarakat juga diminta tetap waspada adanya potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
Keempat, masyarakat perlu mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru. Hal tersebut mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.
Sebelumnya, jumlah warga mengungsi hingga Selasa mengalami peningkatan menjadi 3.697 jiwa. Data korban jiwa tercatat warga luka-luka 56 jiwa, hilang 17 jiwa dan meninggal dunia 34 jiwa, sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa.
Artikel ini telah tayang dengan judul BNPB Imbau Tak Beraktivitas di Radius 1-5 Km dari Puncak Semeru.
Selain terkait erupsi Gunung Semeru, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.