Patut Dipertahankan! Ini 3 Ciri Pendengar yang Baik
Ilustrasi ciri teman yang baik (Unsplash/Antonio Vasalli)

Bagikan:

SURABAYA - Memiliki teman yg baik ternyata memiliki banyak manfaat. Bahkan, teman membantu kita menjaga kesehatan mental. Sayangnya, tak banyak orang bisa membedakan mana teman yang baik dan mana yang bukan dan yang terpenting adalah mana yang bisa jadi pendengar yang baik dan tidak. Lalu, apa saja ciri pendengar yang baik?

Ciri Pendengar yang Baik

Salah satu manfaat memiliki teman yang baik adalah mampu menjadi pendengar keluh kesah kita. Justin Kompf, Ph.D., peneliti di Lifespan Developmental Psychology Laboratory, mengatakan bahwa seorang pendengar mampu membuat seseorang menjadi lebih baik.

Apa saja yang dilakukan seorang pendengar yang baik? Berikut penjelasan dan identifikasi Kompf dari pengalamannya.

1. Mau Jadi Pendengar

Ada yang bilang, berinteraksi dalam hening itu sangat intim. Seorang pendengar yang baik tahu betul lawan bicaranya membutuhkan situasi hening agar bisa mengatakan lebih banyak topik dalam percakapan.

Menurut Kompf, ada situasi riuh yang membuat kepribadian seseorang terganggu. Setidaknya, teman Anda dengan kemampuan menjadi pendengar yang baik memberikan ruang untuk membuka percakapan atau bahkan memberi kesempatan Anda menceritakan sisi rentan tanpa dihujani kritikan.

Tambah Kompf, keheningan bisa memberi orang kesempatan untuk mengatakan apa yang mereka maksud. Meskipun awalnya canggung, tetapi itu adalah satu-satunya cara memberi kesempatan menguraikan apa yang dirasakan. Ternyata dengan situasi tersebut ternyata membangun kepercayaan lho.

2. Pernyataan Reflektif

Kompf mengidentifikasi sifat seorang pendengar yang baik dari psikolognya. Psikolognya memiliki keterampilan yang membuatnya merasa lebih baik setelah diterpa beberapa masalah. Yang kedua, pendengar yang baik akan fokus pada makna kata-kata yang diucapkan lawan bicaranya.

Umumnya, pendengar yang baik akan merespons dengan pernyataan-pernyataan reflektif. Pernyataan reflektif tersebut merupakan tanda ia memahami dan mendengarkan kata-kata dengan baik.

3. Pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka

Pertanyaan terbuka digunakan oleh seorang pendengar yang baik sebagai undangan untuk diskusi. Pertanyaan tersebut diungkapkan untuk mengeksplorasi sudut pandang dan memberikan perhatian. Mereka tidak akan menjawab ‘iya’ atau ‘tidak’. Pertanyaan terbuka, misalnya ‘bagaimana harimu?’ atau ‘bisakah kamu memberi tahu saya tentang bagian terbaik dari hari-hari yang kamu lewati?’.

Seorang teman dengan tiga kemampuan di atas, mungkin tidak secara eksplisit memiliki keterampilan tersebut. Tetapi tujuannya pasti, membuat Anda merasa lebih baik.