SURABAYA - Dari kacamata seks edukasi, hubungan seksual dalam pernikahan punya peran yang cukup penting. Namun, hasrat seksual yang tak dapat dibendung juga menjadi masalah tersendiri. Hasrat seksual berlebih atau hiperseksual harus ditekan demi kesehatan. Lalu, bagaimana cara menghadapi pasangan hiperseksual?
Mengenal Hiperseksual
Hiperseksual atau hiperseks adalah kelainan yang berupa sulitnya menahan hasrat seksual yang muncul. Demi memuaskan hasrat pribadi, pengidap kelainan ini justru kerap menimbulkan masalah kepada pasangan, bahkan kepada orang sekitar. Hasrat hubungan seks sering kali muncul di waktu dan tempat yang kurang tepat.
BACA JUGA:
Jika Anda memiliki pasangan yang demikian, penting untuk mengetahui cara menghadapinya agar kesehatan mental tetap terjaga dan terhindar dari masalah.
Gejala Hiperseksual
Mungkin saat dia berusaha melakukan hubungan seks dengan Anda di tempat umum, ini bisa jadi salah satu gejala hiperseks yang dialami. Jadi, Anda bisa membantunya mengenali gejala-gejala tersebut sehingga dia perlahan menjadi lebih awas. Melansir Mayo Clinic, Selasa, 1 Maret, setidaknya enam gejala hiperseksual, yakni sebagai berikut.
- Memiliki fantasi, dorongan, dan perilaku seksual yang berulang dan intens dan merasa seolah-olah itu di luar kendali.
- Terdorong melakukan perilaku seksual tertentu, merasakan perlu melepas ketegangan yang dirasa, tapi juga merasa bersalah atau menyesal setelahnya.
- Tidak berhasil mencoba mengurangi atau mengendalikan fantasi, dorongan, atau perilaku seksual.
- Memanfaatkan perilaku hiperseksual Anda sebagai pelarian dari masalah lain, seperti kesepian, depresi, kecemasan atau stres.
- Terus terlibat dalam perilaku seksual padahal memiliki konsekuensi serius seperti potensi untuk mendapatkan atau memberi orang lain infeksi menular seksual, kehilangan hubungan penting, masalah di tempat kerja, masalah keuangan, atau masalah hukum.
- Sulit membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dan stabil.
Penyebab Hiperseksual
Hiperseks yang dialami pasangan mungkin diakibatkan trauma atau kekerasan seksual yang dia alami sebelumnya. Jadi bisa jadi, kelainan hiperseksnya ke-trigger ketika dia stres. Untuk itu, Anda bisa membantunya untuk relaksasi, ajak dia untuk lebih terbuka pada Anda. Beberapa penyebab hiperseksual yang perlu diketahui adalah sebagai berikut.
- Ketidakseimbangan zat kimia alami di otak. Bahan kimia tertentu di otak (neurotransmitter) seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin membantu mengatur suasana hati. Ketidakseimbangan ketiga zat kimia tersebut bisa jadi penyebab perilaku hiperseksual.
- Perubahan jalur otak. Hiperseksual merupakan kecanduan yang, seiring waktu, dapat menyebabkan perubahan pada sirkuit saraf otak, terutama di pusat penguatan otak. Seperti kecanduan lainnya, konten dan stimulasi seksual yang lebih intensif biasanya diperlukan dari waktu ke waktu untuk mendapatkan kepuasan atau kelegaan.
- Kondisi yang memengaruhi otak. Penyakit atau masalah kesehatan tertentu, seperti epilepsi dan demensia, dapat menyebabkan kerusakan pada bagian otak yang memengaruhi perilaku seksual. Selain itu, pengobatan penyakit Parkinson dengan beberapa obat agonis dopamin dapat menyebabkan seseorang jadi hiperseksual.
Cara Menghadapi Pasangan Hiperseksual
Cara mengatasi pasangan yang hiperseks juga bisa dilakukan dengan jujur dan mengomunikasikan. Anda harus menjelaskan kepadanya bagaimana dampak hiperseksual pasangan terhadap pribadi Anda, lalu bersama-sama ajak dia untuk mengenali apa itu hiperseksual serta gejala-gejalanya.
Berani, dan berkomunikasi terhadap satu sama lain karena hubungan ini bisa terjaga, ketika kalian saling berkomunikasi.
Jika Anda dan pasangan merasa perlu bantuan profesional, coba lakukan terapi seks. Hiperseksual memiliki hubungan dengan gangguan bipolar sehingga Anda dan dia perlu terapi dengan seseorang yang fokus menangani gangguan bipolar serta hiperseksual untuk merasakan manfaatnya.
Artikel ini telah tayang dengan judul Pasangan Hiperseksual? Coba Hadapi dengan Cara Ini.