Perseteruan Yenny Wahid dan Cak Imin Terus Disorot, Begini Kronologi Permasalahan Menurut Putri Gus Dur
Yenny Wahid (kiri) dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. (Instagram @yennywahid-@cakiminnow)

Bagikan:

SURABAYA - Perseteruan Yenny Wahid dan Cak Imin terus menuai sorotan. Terbaru, putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu tak terima atribut ayahnya dipakai untuk komoditas politik PKB yang diketuai oleh Muhaimim Iskandar.

Perseteruan Yenny Wahid dan Cak Imin

Awalnya, Yenny menyinggung luka lama yang terjadi antara ayahnya dan Cak Imin. Menurutnya, Cak Imin yang merupakan keponakan Gus Dur sudah kelewatan saat mendapat kesempatan masuk ke PKB.

Alih-alih menghormati Gus Dur yang telah membangun PKB setelah reformasi atas rekomendasi warga Nahdliyyin, kata Yenny, Cak Imin membuat muktamar tandingan yang berseberangan dengan Gus Dur.

"Ibaratnya Gus Dur bikin rumah, setelah rumahnya jadi, beliau bilang sama keponakannya, 'Ayo sini Min [Cak Imin], kamu tak kasih kamar paling besar'. Begitu kamar sudah dikasih, ternyata seluruh rumah dikuasain, Gus Durnya dikeluarkan. Itu kan yang terjadi seperti itu," ujar Yenny kepada wartawan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Minggu, 26 Juni.

Penggunaan Atribut Gus Dur

Yenny mengatakan jejak perlakuan Cak Imin terhadap Gus Dur itu merupakan masa lalu. Namun, dia menegaskan Cak Imin harus mengikuti instruksi Gus Dur ketika menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Syura PKB.

Perintah itu terdapat dalam surat instruksi Nomor 3750/DPP-01/IV/A.1/XI/2008. Isinya, larangan penggunaan atribusi seperti foto, gambar, suara Gus Dur dalam segala kegiatan yang digelar Cak Imin.

Yenny menganggap Cak Imin masih tetap menggunakan atribut Gus Dur untuk mendulang suara agar elektabilitasnya naik dalam berbagai kesempatan.

"Tapi yang membuat kita merasa, fotonya Gus Dur masih dipajang di sana, seolah-olah Gus Dur masih bagian dari PKB Cak imin dan dipakai sebagai komoditas politik, dipakai untuk meraih suara konsituen," tutur putri kedua Gus Dur itu.

Dianggap Tak Beretika

Menurut perempuan bernama asli Zaanuba Arifah Chafsoh itu, dilanggarnya instruksi yang melekat pada kader PKB hingga Gus Dur tiada tersebut tindakan Cak Imin layaknya politikus tak beretika.

"Ini yang harus kami luruskan. Ini yang kami tidak terima. Ini kita lihat perilaku politiknya tidak bermoral dan beretika," ujarnya.

Pemakaian atribut Gus Dur oleh Cak Imin juga sempat terjadi pada medio 2014. Kala itu Cak Imin dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu lantaran dianggap mempolitisasi Gus Dur.

Diminta Hormati Ketentuan

Yenny meminta Cak Imin berkaca dengan menghormati ketentuan yang ada terlebih yang dibikin pendiri PKB.

"Kalau politik Indonesia seperti itu, kemudian siapa yg memperjuangkan kepentingan masyarakat atau rakyat? Pendiri partai saja diperlakukan seperti itu," ujar Yeny.

Artikel ini telah tayang dengan judul Atribut Gus Dur Masih Dipakai untuk Mendulang Elektabilitas, Yenny Wahid Semprot Cak Imin: Perilaku Politik Tidak Bermoral.

Selain terkait perseteruan Yenny Wahid dan Cak Imin, dapatkan informasi dan berita daerah Jawa Timur melalui VOI Jatim.