Demam Berdarah Ternyata Mampu Membuat Pengidap Gangguan Kesadaran, Begini Penjelasan Ahli
Nyamuk Pernyebar Demam Berdarah (Pexels)

Bagikan:

SURABAYA - Demam Berdarah Dengue (DBD) jadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai. Salah satu dampak negatifnya adalah mampu menyebabkan gangguan kesadaran pada pasien. Hal itu terjadi karena adanya faktor penyerta seperti syok, gangguan hati berat, gangguan elektrolit atau terjadi pendarahan akibat trombosit yang terlalu rendah.

"Penyakit DBD yang disebabkan virus nyamuk dengue bisa ditangani secara umum oleh layanan medis, namun jika sudah mencapai gangguan kesadaran maka harus dilakukan pemulihan khusus," kata dr. Laras Budiyani, SpPD dikutip dari ANTARA, Selasa, 28 Juni.

Ancaman Demam Berdarah

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Sari Asih Ciputat Kota Tangerang Selatan itu mejelaskan bahwa DBD masih dianggap sebagai penyakit dengan risiko fatal jika penanganannya terlambat. Pasalnya, demam yang diakibatkan tidak seperti biasa dan dapat menghilang sendiri kala demamnya turun.

Pada umumnya penderita demam beradarah mereka mengalami demam yang naik turun. Saat demam turun bisa menandakan fase kritis, terutama jika mengalami penurunan trombosit yang signifikan.

Penurunan Trombosit

Penderita DBD yang sudah turun demamnya masih dapat mengalami penurunan trombosit dan kebocoran plasma dengan ditandai melalui peningkatan hematokrit hingga mengalami penurunan tekanan darah.

“Selain faktor imunitas, penyebab penderita mengalami fase berat adalah karena adanya komorbid yang menyertainya. Semisal sudah lansia atau ada gangguan jantung sehingga menyebabkan menjadi memberat kondisinya,” katanya.

Fase DBD

Secara umum, menurut dr. Laras Budiyani, SpPD, penderita DBD mengalami beberapa fase yang diawali demam hingga masuk hari ketujuh. Kemudian mereda dan masuk ke fase pemulihan. Pemulihan dapat dilakukan dengan terapi medis sesuai kondisi yang dialami penderita.

“Pada fase pemulihan dianjurkan untuk minum cukup cairan agar mencegah dehidrasi, carian bisa didapat dari jus buah, larutan oralit, dan istirahat yang cukup sebelum beraktivitas seperti biasa dengan konsumsi makanan bergizi,” katanya.