Anak Penderita Kanker Tulang di Surabaya Dapat Bantuan dari Pemkot, Berawal dari Kaki Terkilir
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Surabaya Rini Indriyani saat mengunjungi FDI, anak penderita kanker tulang di kediamannya Bulak Banteng Lor, Kenjeran, Kota Surabaya (Antara)

Bagikan:

SURABAYA - Anak penderita kanker tulang di Surabaya, Jawa Timur, FDI, mendapat bantuan medis dari Pemerintah Kota Surabaya. Anak penderita kanker tulang tersebut berusia 14 tahun asal Bulak Banteng Lor Bhineka, Kenjeran, Kota Pahlawan.

Anak penderita kanker tulang di Surabaya

Camat Kenjeran Nono Indriyatno di Surabaya, Minggu 24 Juli, menjelaskan, setelah mendapat laporan dari warga dan Kader Surabaya Hebat (KSH) Kecamatan Kenjeran, pihaknya segera menindaklanjuti laporan dengan mendatangi kediaman FDI.

"Yang jelas, intervensi pertama adalah medis, kami bersama Puskesmas mengantar adik FDI ke RSUD dr. Soetomo dan dilakukan rawat inap hingga sekarang," kata Nono dikutip Antara.

Kondisi FDI dinilai memprihantinkan, yakni ada pembengkakan di kaki sebelah kanan. Kondisi tersebut membuat FDI tak bisa beraktivitas dengan normal seperti anak lain.

Pemkot Turun Tangan

Nono mengatakan intervensi yang diberikan oleh pemkot bukan hanya itu, tetapi juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk membantu FDI agar bisa melanjutkan sekolah. FDI adalah siswa kelas 8 di SMP swasta yang ada di kawasan Kenjeran, Surabaya.

Nono mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait agar FDI bisa melanjutkan pendidikannya setelah dilakukan tindakan medis. Setelah dilakukan koordinasi, ternyata tidak sia-sia, pihak sekolah menyambut baik dan mengawal pendidikan FDI hingga tuntas. "Dari pihak sekolah siap membantu dan tidak mempersulit adik FDI," kata dia.

Koordinasi dengan Dinsos

Nono menyampaikan pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinsos Surabaya untuk memasukkan data keluarga FDI ke dalam kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Nantinya keluarga FDI akan mendapat bantuan permakanan rutin tiga hari sekali dari Dinsos Surabaya. Selain itu, ayah FDI juga difasilitasi pekerjaan oleh Pemkot Surabaya agar bisa mendapatkan penghasilan tetap selama merawat anaknya.

Nono mengatakan sebelumnya ayah FDI bekerja di sebuah perusahaan swasta, kemudian memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya karena harus merawat dan tidak bisa meninggalkan FDI sendirian.

"Jadi, pekerjaan ayahnya dulu itu tidak bisa ditinggal, selain itu di rumah hanya ada FDI, tidak tega akhirnya berhenti bekerja. Oleh karena itu, saya mengusulkan data orang tuanya ke Kabag Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat untuk ditempatkan di bagian kebersihan yang tidak jauh dari rumahnya," kata dia.

Bantuan Sembako

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Surabaya Rini Indriyani sebelumnya mengatakan pihaknya telah mengunjungi FDI di kediamannya pada Sabtu (23/7) dengan membawa bantuan berupa sembako, tempat tidur dan kipas angin.

Melihat kondisinya yang memprihatinkan, Rini berkoordinasi dengan camat dan lurah setempat untuk menindaklanjuti FDI agar bisa sembuh seperti sedia kala. Selain itu, Rini juga meminta camat agar keluarga FDI didata masuk kategori MBR untuk memudahkan pemkot memberi intervensi.

"Adik ini (FDI) itu mulanya kakinya keseleo (terkilir) ketika sekolah, kemudian membengkak setelah sempat dipijatkan oleh ayahnya. Namun, hingga kini belum sembuh dan terus membengkak," kata istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ini.

Jalani Kemoterapi

Rini menjelaskan orang tua FDI sudah membawa anaknya itu ke RSUD dr. Soetomo untuk dilakukan pengobatan kanker, namun tidak membuahkan hasil dan malah terus membengkak.

FDI juga sudah menjalani kemoterapi setelah itu dirawat jalan di rumah oleh ayahnya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Anak 14 Tahun di Surabaya Penderita Kanker Tulang Dapat Bantuan dari Pemkot Surabaya, Begini Kondisinya.

Selain terkait anak penderita kanker tulang di Surabaya, dapatkan informasi dan berita daerah Jawa Timur melalui VOI Jatim.