SURABAYA - Dugaan penggelapan donasi ACT masih dalam penyelidikan. Terbaru, Bareskrim Polri temukan 10 perusahaan 'cangkang' milik yayasan amal Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang diduga digunakan untuk selewengkan uang hasil donasi.
"Iya (10 perusahaan cangkang, red)," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan kepada wartawan, Selasa, 26 Juli.
BACA JUGA:
-
| BERITA
10 Perusahaan Cangkang ACT Bergerak di Bidang Keuangan hingga Investasi
26 Juli 2022, 17:12 -
| BERITA
Ruhut Sitompul Sebut Ditahannya 4 Tersangka Kasus ACT Berdampak pada Kegiatan Kadrun
01 Agustus 2022, 17:01
Perusahaan untuk Penggelapan Donasi ACT
Adapun 10 perusahaan cangkang milik ACT adalah PT Sejahtera Mandiri Indotama, PT Global Wakaf Corpora, PT Insan Madani Investama, PT Global Itqon Semesta.
Sementara untuk perusahaan lainnya merupakan turunan dari PT Global Wakaf Corpora. Semisal, PT Trihamas Finance Syariah, PT Hidro Perdana Retalindo, PT Agro Wakaf Corpora, PT Trading Wakaf Corpora, PT Digital Wakaf Ventura, dan PT Media Filantropi Global.
Proses Penggelapan
Namun, Whisnu mengatakan bahwa hal tersebut masih dalam proses pendalaman terutama terkait peran masing-masing perusahaan. Sejauh ini, dari informasi yang didapat perusahaan itu bergerak di bidang amal dan bisnis.
"Masih didalami satu persatu, mohon sabar," kata Whisnu.
Tersangka Kasus ACT
Ahyudin dan Ibnu Khajar ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penyelewengan dana bantuan. Mereka merupakan eks dan Presiden ACT.
Kemudian, penyidik juga menetapkan dua petinggi ACT lainnya sebagai tersangka. Mereka berinisial H dan NIA selaku anggota pembina ACT.
Mereka dengan sengaja memotong uang donasi yang diterima ACT. Bahkan, jumlahnya mencapai 30 persen dari donasi yang masuk.
Jeratan Hukum Tersangka
Dalam kasus ACT ini, para tersangka dipersangkakan Pasal 372 dan 374 KUHP, Pasal 45a Ayat 1 Jo Pasal 28 Ayat 1 UU ITE.
Kemudian Pasal 70 Ayat 1 dan 2 Jo Pasal 5 UU Nomor 28 Tahun 2004 tentang yayasan. Serta Pasal 3,4 dan 5 tentang TPPU dan Pasal 55 Jo 56 KUHP dengan ancaman 20 tahun penjara.
Artikel ini telah tayang dengan judul ACT Punya 10 Perusahaan Cangkang Diduga Digunakan untuk Penggelapan Donasi.
Selain terkait penggelapan donasi ACT, dapatkan informasi dan berita daerah Jawa Timur melalui VOI Jatim.