SURABAYA - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono melakukan kunjungan kerja ke Surabaya, Jawa Timur. Dalam kunjungannya, ia didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan Monitoring Uji Coba Integrasi Layanan Primer di Provinsi Jawa Timur, terutama di Kota Pahlawan.
Kegiatan Uji Coba Integrasi Layanan Primer
Setelah monitoring Posyandu Kecamatan Jambangan, kegiatan berlanjut dengan meninjau Puskesmas Kebonsari Kota Surabaya.
BACA JUGA:
Dalam peninjauan pelayanan kesehatan terintegrasi tersebut, Dante bersama Eri juga menggelar dialog 'Integrasi Layanan Primer' dengan para jajaran pejabat dan petugas kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur dan Kota Surabaya, Puskesmas, Camat, serta Lurah yang digelar di Puskesmas Kebonsari.
Pelayanan Kesehatan di Surabaya
Dalam sambutannya, Eri Cahyadi mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi seluruh masyarakat di Kota Pahlawan. Serta, melakukan integrasi data, mulai tingkat kota hingga pemerintah pusat.
"Mulai tingkat kota, provinsi, kementerian, hingga pusat, agar kebijakan pemerintah bisa tepat sasaran. Insyaallah hari ini kita mendapat ilmu baru untuk saling bersinergi demi kepentingan seluruh masyarakat," katanya, Senin, 1 Agustus.
Pelayanan Posyandu Prima
Untuk tindak lanjut program tersebut, ia menjelaskan, Pemkot Surabaya telah memiliki Puskesmas Pembantu atau Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) di setiap kelurahan di Kota Pahlawan. Ke depan, melalui pelayanan di tingkat Puskesmas akan diintegrasikan dengan pelayanan primer, yakni Posyandu Prima.
"Contoh, ada Posyandu Lansia. Disana ada pemeriksaan gula darah, maka tidak perlu ke Puskesmas. Sehingga, beban Puskesmas bisa semakin ringan," katanya.
Fokus di Puskesmas Pembantu
Eri mengatakan dirinya telah berkoordinasi dengan Dinkes Kota Surabaya. Salah satunya melalui Puskesmas Pembantu, yakni akan membarui gedung tersebut. Sebab, pelayanan Posyandu Prima akan difokuskan di Puskesmas Pembantu.
"Jadi ada Posyandu Anak, oh timbangannya turun, untuk makanannya seperti apa? Maka di Posyandu tadi langsung dibawa ke Posyandu Prima. Pelayanan lebih cepat dan tidak tercampur," ujarnya.
Terkait Nakes Puskesmas
Sedangkan untuk tenaga kesehatan, para petugas kesehatan di tingkat Puskesmas Pembantu akan diterjunkan ke Posyandu Prima. Sebab, Puskesmas Pembantu akan diubah menjadi Posyandu Prima.
"Puskesmas Pembantu akan diubah menjadi Posyandu Prima, sambil melihat jumlah tenaga kesehatan. Jadi pelayanannya semakin dekat untuk masyarakat. Uji coba ini juga sudah berlangsung di Posyandu Jambangan," ujarnya.
Kunjungan Wamenkes
Sementara itu, Wamenkes Dante Saksono Harbuwono, mengatakan kunjungannya kali ini adalah untuk memastikan program-program layanan primer, yakni implikasi program tersebut bisa diterapkan di tingkat daerah. Salah satunya adalah dengan Posyandu Prima.
"Posyandu Prima ini adalah perwujudan dari koordinasi Posyandu-Posyandu yang ada. Yang jumlahnya Rp300 ribu di seluruh Indonesia, menjadi satu kelompok Posyandu-posyandu yang memiliki interaksi dengan masyarakat secara lebih dekat," katanya.
Peran Posyandu
Dia menjelaskan, sebelumnya, tingkat pelayanan kesehatan yang paling primer adalah Puskesmas. Namun, saat ini Kemenkes RI menginginkan Posyandu menjadi salah satu layanan kesehatan primer di setiap daerah.
"Dengan koordinator Posyandu-Posyandu ini adalah Posyandu Prima. Ini yang saya tinjau, untuk dipastikan bisa berjalan di tingkat masyarakat," katanya.
Lokasi Uji Coba
Karenanya, Kota Surabaya menjadi salah satu lokasi Uji Coba Integrasi Layanan Primer. Wamenkes RI dr. Dante mengaku, akan melakukan desain ulang terhadap penerapan program tersebut, sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing. Sebab, menurutnya, setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
"Untuk wilayah di Jawa Timur ini, dukungan dari Wali Kota Eri Cahyadi dan Gubernur Jawa Timur Khofifah sudah cukup untuk mendirikan Posyandu Prima ini sebagai salah satu elemen kesehatan masyarakat primer," ujarnya.
Persiapan Sarana dan Prasarana
Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan sarana dan prasarana, hingga SDM yang diperlukan. Sebab, untuk setiap Posyandu Prima, minimal harus terdapat staf pendaftaran, dokter, perawat, dan bidan.
"Insyaallah apa yang diharapkan Wamenkes RI dr. Dante dan Wali Kota Eri Cahyadi bisa segera kita realisasikan di Kota Surabaya.
Melibatkan Masyarakat
Meski demikian, Nanik mengaku bahwa Kota Surabaya telah memiliki Puskesmas Pembantu atau Poskeskel. Hanya saja, terdapat tambahan konsep pelayanan dari Kemenkes RI, yakni pelayanan kesehatan yang langsung melibatkan masyarakat.
"Karena konsep Posyandu adalah pemberdayaan masyarakat, maka juga melibatkan para Kader Surabaya Hebat (KSH) akan ikut terlibat dalam Posyandu Prima," katanya.