Anak Penderita HIV/AIDS di Tulungagung Mencapai 53 Jiwa, KPA: Tertular dari Ibunya
ILUSTRASI KESEHATAN (UNSPLASH)

Bagikan:

SURABAYA - Anak penderita HIV/AIDS di Tulungagung mencapai 52 jiwa. Hal ini disampaikan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Penularan terjadi dari ibu ke anak.

"Mayoritas anak berstatus ODHA (orang dengan HIV AIDS) ini tertular dari ibunya sejak masih dalam kandungan," jelas Sekretaris KPA Tulungagung Ifada Nur Rohmania dilansir ANTARA, Senin, 1 Agustus.

Program Penderita HIV/AIDS di Tulungagung

KPA Tulungagung sendiri sebenarnya telah mengadopsi program Prevention Mother to Child Transmission of HIV atau PMTCT sejak 2015. Program tersebut menyasar ODHA dari kelompok ibu rumah tangga atau berjenis kelamin perempuan, sebagai upaya meminimalkan risiko penularan HIV/AIDS pada janin saat penderita menjalani program kehamilan.

"Program PMTCT di Tulungagung baru ada 2015. Sedangkan kebanyakan anak dan remaja yang terjangkit HIV/AIDS lahir sebelum 2015. Artinya, belum ada program tersebut," katanya.

Mayoritas Remaja

Dia mengatakan dari 52 ODHA kelompok anak itu, 10 diantaranya masih berusia anak, sisanya berusia remaja.

Jumlah sebenarnya, lanjut Ifada, bisa jadi lebih dari data yang dihimpun KPA. Sebab, banyak kasus HIV/AIDS pada anak belum semua dilaporkan ke KPA. "Angka tersebut ya relatif. Bisa saja angka temuannya sedikit karena kurangnya penyuluhan,” ucapnya.

ODHA anak rata-rata patuh mengonsumsi antiretroviral (ARV).

Program PMTCT

Untuk menekan agar tidak semakin banyak anak yang terjangkit HIV/AIDS, pihaknya mengharapkan setiap ODHA ibu hamil mengikuti program PMTCT.

Hal ini bertujuan untuk menekan jumlah viral load HIV pada ibu hamil hingga ke kadar yang sangat rendah dan aman untuk melakukan program hamil.

"Ketika melakukan program hamil, ibu yang terjangkit HIV/AIDS itu harus rutin mengonsumsi obat ARV," katanya.