Pengelola Mal Trans Icon Surabaya Diminta Cek Sertifikat Laik Fungsi Sebelum Buka Bulan Ini
Mal Trans Icon Surabaya. ANTARA/HO-DPRD Surabaya

Bagikan:

SURABAYA - Pengelola mal Trans Icon Surabaya diminta untuk melakukan memeriksa Sertifikat Laik Fungsi (SLF). Hal ini ditekankan oleh Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Surabaya, Imam Syafi'i.

SLF Trans Icon Surabaya

Imam Syafi'i meminta agar pengelola mal dan apartemen Trans Icon yang ada di Jalan Ahmad Yani, Kota Pahlawan, Jawa Timur, memeriksa apakah gedung sudah mengantongi SLF sebelum buka Agustus Ini.

"Kami minta pihak Trans Icon segera mengecek apakah gedungnya sudah ber-SLF atau belum," jelas anggota Komisi A DPRD Surabaya Imam Syafi'i dilansir ANTARA, Senin, 1 Agustus.

Jangan Dipaksa Buka

Menurut dia, bila ternyata memang Trans Icon belum ber-SLF, maka sebaiknya tidak dipaksakan untuk grand opening di awal Agustus ini. "Itu demi kebaikan semua pihak," ujar Imam.

"Jadi jika apartemennya Trans Icon belum jadi, sementara mal-nya sudah jadi dan mau dibuka untuk publik, maka ini sangat riskan terhadap kenyamanan bangunan mal-nya. Karena bangunan mal dan apartemennya merupakan menjadi satu kesatuan dari SLF-nya," kata Imam.

Melengkapi SLF

Karena itu, kata dia, Trans Icon Surabaya diminta untuk melengkapi SLF-nya baru kemudian grand opening. Dia mendukung keberadaan Trans Icon sebagai pusat belanja yang diharapkan menjadi penggerak ekonomi ritel modern di Surabaya.

Sementara itu, pihak Trans Icon Surabaya Satria saat dihubungi wartawan melalui pesan whatsapp (WA) tidak menanggapi seputar SLF. Satria hanya membenarkan pada Agustus 2022 ada grand opening Trans Icon Surabaya.

"Mohon doanya ya semoga sukses grand opening-nya," kata Satria melalui WA dikutip ANTARA.

Peringatan pada Pemilik Gedung

Kepala DPRKPP Surabaya Irvan Wahyudrajad sebelumnya mengatakan, pihaknya telah memberikan peringatan kepada pemilik 2.740 gedung di Surabaya yang tidak memiliki SLF.

"Jadi, kami melakukan teguran dari wajib SLF itu yang kami data ada 2.740 gedung dan sudah kami tegur semua, karena mereka banyak yang tidak tahu apa itu SLF," kata Irvan.