Kasus Jual Beli Barang Sitaan Satpol PP Surabaya: Kepala Sapol PP dan 7 Orang Lain Dilaporkan ke Kejari

SURABAYA - Kepala Satpol PP Surabaya dilaporkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya terkait kasus jual beli barang sitaan Satpol PP Surabaya senilai Rp500 juta.

"Selain Kepala Satpol PP, kami juga melaporkan tujuh orang lainnya terkait kasus tersebut," jelas Kuasa Hukum mantan petinggi Satpol PP Surabaya berinisial FE, Abdurrahman Saleh, Rabu, 10 Agustus.

Kasus Jual Beli Barang Sitaan Satpol PP Surabaya

Abdurrahman menjelaskan bahwa rincian delapan orang tersebut adalah Kasatpol PP Surabaya, Sunadi, Suyatno, Yayak, Slamet, dan Irvan. Lalu Abdul Muin, dan Prasetyo, yang keduanya merupakan petugas Satpol PP Tanjungsari Surabaya.

Sayangnya Abdurrahman tak menyebut nama dan inisial Kasatpol PP yang dimaksud.

Kemunculan Kasus

Kemuncullan kasus ini terjadi setelah Kasatpol PP yang saat ini menjabat Eddy Christijanto, melaporkan FE yang diduga menjual barang sitaan senilai Rp500 juta.

"Terkait nama-nama itu, biar Pak Fery (FE) besok yang menyampaikan di Kejaksaan, karena Pak Fery besok akan diperiksa oleh kejaksaan," ujarnya.

Punya Peran Masing-masing

Abdurrahman menyebut, delapan orang yang dilapokan itu memiliki peran masing-masing. Dalam laporan tersebut, Kasatpol PP Surabaya diduga mengetahui penerimaan uang Rp300 juta yang diterima oleh tiga orang yakni Sunadi, Yoyok, dan Slamet.

"Mereka semua diduga mengetahui dan membiarkan barang sitaan serta peristiwa pidana yang disangkakan saudara FE. Mereka juga diduga menikmati keuntungan dari penjualan barang sitaan itu," katanya.

Ada Bukti

Karena itu, Abdurrahman meminta kejaksaan agar memeriksa nama-nama tersebut. Abdurrahman mengaku memiliki bukti-bukti berupa kuitansi, video, foto, terkait mereka yang baru dilaporkan ke Kejari Surabaya.

"Jika bukti-bukti telah memenuhi, saya minta Kejaksaan menetapkan nama tersebut sebagai tersangka," ujarnya.

Ada Satu Tersangka

Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya sebelumnya menetapkan seorang tersangka dalam dugaan kasus penjualan barang bukti milik Satpol PP Kota Surabaya pada 13 Juli 2022 lalu. Tersangka merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Satpol PP Surabaya berinisial FE.