ASN Kemenag Sidoarjo Diminta Jaga Persatuan Jelang Pemilu 2024, Wamenag: Jangan Sampai Suami-Istri Bertengkar
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

SURABAYA - Menjelang Pemilu 2024, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid berpesan kepada jajaran ASN di lingkup Kementerian Agama di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur untuk menjaga persatuan. Hal ini ia sampaikan saat memberi pengarahan dan pembinaan untuk ASN Kementerian Agama Sidoarjo.

Pesan Wamenag Terkait Pemilu 2024

Menurut Zainut, saat dalam satu keluarga punya pilihan politik yang berbeda, kerukunan harus tetap dipertahankan.

“Saya tegaskan, menjelang tahun politik, jangan sampai gara-gara berbeda pandangan, berbeda pilihan politik, suami-istri bertengkar, tetangga tidak berteguran, antar saudara tidak rukun," ujar Zainut, Minggu, 14 Agustus.

Wajib Jaga Kerukunan

Terlebih lagi ASN Kemenag adalah penyuluh agama yang wajib menjaga kerukunan dan perdamaian antarumat beragama dan antarkelompok masyarakat.

“Kenapa ini penting? Karena kita hidup pada masyarakat yang majemuk atau berbeda-beda. Beda adat istiadatnya, bahasanya, sukunya, agamanya dan beda pilihan politiknya. Di dalam masyarakat yang majemuk ini kita harus memberikan pemahaman yang moderat, baik moderat dalam berpolitik maupun beragama," tegas Zainut.

Program Prioritas Kemenag

Dalam kesempatan itu, Zainut menerangkan bahwa Kementerian Agama memiliki program prioritas salah satunya moderasi beragama.

Ia menjelaskan, moderasi yang dimaksud bukan memoderatkan agama karena agama sejatinya nilai-nilainya sudah moderat. Yang perlu dimoderatkan, lanjut dia, adalah perilaku dan cara umat dalam menjalankan agamanya supaya tidak ekstrem, dalam arti tidak radikal maupun tidak liberal.

“Meskipun kita berasal dari agama, golongan, atau kelompok yang berbeda, tetapi kehidupan masyarakat kita tetap harmonis, penuh toleransi dan saling menghormati. Sikap toleransi itu harus terpelihara agar kita tidak mudah dipecah belah dan diadu domba," urai Zainut.

"Hal ini penting saya tekankan disaat kita menghadapi tahun politik yang penuh dinamika. Kita tidak boleh menganggap hanya kelompok kita lah yang paling benar, sementara kelompok lain itu salah,” lanjutnya.

Perbedaan dalam Islam

Lebih lanjut, ia menjelaskan, sejak dulu hingga saat ini umat Islam punya banyak perbedaan, baik perbedaan mazhab-nya, organisasinya, bahkan pilihan politiknya. Perbedaan-perbedaan itu diperbolehkan selama tidak menyinggung permasalahan pokok atau ushul agama.

"Ada yang pake qunut ada yang enggak, ada yang memelihara jenggot ada yang enggak, ada yang bercelana cingkrang ada yang enggak, perbedaan-perbedaan furuiyah itu diperbolehkan,” imbuh dia.

Artikel ini telah tayang dengan judul Jelang Pemilu 2024, Wamenag Ingatkan Anak Buah: Jangan Gara-gara Beda Pilihan Politik, Suami-Istri Bertengkar.