Korea Selatan Akan Produksi 100 Juta Dosis Vaksin Rusia
Vaksin Sputnik V menjadi vaksin terpopuler untuk lawan Covid-19 (Pharmaceutical Technology)

Bagikan:

Perusahaan farmasi Korea Selatan Huons Global mengumumkan bahwa pihaknya akan memimpin konsorsium produksi 100 juta dosis vaksin COVID-19 Sputnik V asal Rusia, dikutip dari Antara, Jumat.

Pengumuman tersebut disiarkan setelah perusahaan bioteknologi Korea Selatan GL Rapha menandatangani kontrak dengan Russian Direct Investment Fund (RDIF) akhir tahun lalu. Keduanya sepakat akan menghasilkan lebih dari 150 juta dosis vaksin Sputnik V tiap tahunnya.

Huons mengatakan konsorsium itu bakal mulai produksi setelah sampel dikirim pada bulan Agustus dan secara fleksibel akan menanggapi permintaan RDIF.

India Akan Menggunakan Vaksin Rusia

Konsorsium itu merangkul tiga perusahaan lokal lainnya, yakni Prestige BioPharma, Humedix dan Boran Pharma. Mereka juga akan membangun fasilitas produksi baru, demikian kata Huons dalam pernyataan.

Hal itu memicu melambungnya saham di Huons Global sebesar 29,8 persen di atas batas harian mereka pada perdagangan Jumat pagi lalu.

Sementara itu Duta besar India untuk Moskow, Jumat, menyatakan bahwa pengiriman vaksin COVID-19 Sputnik V ke India akan dimulai sekitar akhir April, tepatnya setelah regulator obat India memberi lampu hijau penggunaan vaksin tersebut pada Senin nanti.

Badan Pengawas Obat Eropa (EMA)  juga tengah meninjau vaksin Rusia saat banyak negara Eropa berusaha meningkatkan program vaksinasi, yang terhambat oleh penundaan pengiriman.

Selain terkait produksi vaksin Rusia oleh Korsel, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.