SURABAYA – Banyaknya pasien COVID-19 yang meninggal membuat negara India terus melakukan pembakaran atau kremasi jenazah. Bahkan, otoritas setempat didesak untuk menebang pohon di taman kota agar kayunya dapat digunakan untuk tungku pembakaran jenazah.
Pemakaman dan kompleks krematorium di India memang sesak akhir-akhir ini. Penyebabnya tentu karena banyaknya jumlah infeksi COVID-19 di India yangmeroket, bahkan mampu menyentuh rekor harian global lima kali berturu-turut.
BACA JUGA:
Jenazah COVID-19 Terus Menumpuk di Rumah Kremasi
Dikutip dari ERA.id, media pemberitaan Al Jazeera menggambarkan situasi ibu kota New Delhi dengan cukup mencekap. Kota itu jadi episentrum wabah Covid-19 di India. Mobil ambulans lalu lalang membawa jenazah ke rumah kremasi.
Angka kematian yang dikarenakan COVID-19 sedang melonjak, bahkan bertambah 2.812 kasus dalam waktu 24 jam terakhir. Setidaknya ada 17 juta orang di India yang terinfeksi Covid-19. Angka tersebut mengalahkan jumlah korban di Amerika Serikat.
Krematorium di beberapa kota di India memang terus sibuk. Di tengah kota Bhopal, misalnya, yang terus meningkatkan kapasitas kremasi mereka dari puluhan tungku menjadi lebih dari 50 tungku kremasi. Sayangnya penambahan itu tak mampu mencegah penumpukan jenazah hingga berjam-jam.
Di krematorium Bhadbhada Vishram Ghat di New Delhi, demikian lapor Al Jazeera, para pekerja yakin bahwa mereka telah membakar 110 jenazah pada hari Sabtu minggu lalu. Meski demikian, pemerintah setempat mengatakan bahwa angka kematian dalam sehari hanya berjumlah 10 kasus.
"Virus ini seperti monster yang menelan warga kota," kata Mamtesh Sharma, salah satu karyawan senior di krematorium.
Selain terkait gelombang COVID-19 di India, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.