SURABAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada bulan April 2021 terjadi inflasi sebesar 0,13 persen.
"Komoditas yang menyumbang inflasi adalah daging ayam ras, minyak goreng, jeruk, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, anggur, pepaya, rokok kretek filter, dan ikan segar," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin, 3 April.
BACA JUGA:
Inflasi Terjadi di Puluhan Kota di Indonesia
Setianto mengatakan bahwa daging ayam ras ikut menyumbang inflasi sebesar 0,06 persen, diikuti kemudian minyak goreng, jeruk, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, anggur, pepaya, rokok kretek filter, dan ikan segar, masing-masing 0,01 persen.
Sementara itu komoditas yang menyumbang deflasi yaitu lain cabai rawit dengan andil 0,05 persen, diikuti cabai merah dan bawang merah andil masing-masing 0,02 persen, serta beras, bayam dan kangkung masing-masing 0,01 persen.
Dari 90 kota IHK, sebanyak 72 kota mengalami inflasi dan hanya 18 kota yang menyumbang deflasi pada April 2021.
Inflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar 1,31 persen dan inflasi terendah terjadi di Yogyakarta 0,01 persen. Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,26 persen dan deflasi terendah terjadi di Tanjungpandan 0,02 persen.
Dengan adanya inflasi pada bulan April, maka inflasi tahun kalender Januari-April 2021 tercatat sebesar 0,58 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) 1,42 persen.
Selain terkait inflasi di bulan April 2021, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.