PROBOLINGGO – Nama Pelabuhan Perikanan Mayangan mencuat setelah Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono kabarnya bakal menjadikan tempat itu sebagai sentra ekonomi perikanan. Lalu, bagaimana sejarah Pelabuhan Perikanan Mayangan Probolinggo?
Dilansir dari situs dkp.jatimprov.go.id, cikal bakal Pelabuhan Perikanan Mayangan Kota Probolinggo dibangun pada 2000. Saat itu Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Mayangan dibangun dengan sumber dana gabungan dari APBN, APBD Provinsi Jawa Timur, APBD Kota Probolinggo, dan dana luar negeri SPL-OECF.
BACA JUGA:
Sejarah Pelabuhan Perikanan Mayangan Sempat Berganti Nama
Status PPI lalu naik menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai di tahun 2004 dengan menyandang nama Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan (UPPPP Mayangan). Pada tahun 23 Mei 2014, Gubernur Jawa Timur menetapkan UPPPP Mayangan jadi Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Mayangan(UPT PP Mayangan).
Pelabuhan perikanan tersebut dibangun dengan tujuan awal untuk menampung sekaligus melayani aktifitas perekonomian berbasis perikanan. Para nelayan lokal maupun pendatang kemudian banyak melakukan kegiatan usahanya di pelabuhan tersebut.
Sebelum Pelabuhan Perikanan Mayangan berdiri, aktivitas tangkap di Kota Probolinggo dilakukan di beberapa pemukiman nelayan yang ada di berbagai penjuru kota. Kegiatan perikanan yang bercampur dengan aktifitas kepelabuhanan umum dinilai melawan prinsip sanitasi dan higienitas.
Oleh karena itu muncullah inisiatif membangun fasilitas kegiatan penangkapan ikan di Kota Probolinggo yang berupa Pelabuhan Perikanan yang representatif sehingga dapat tercapai tujuan bersama.
Selain terkait ekonomi global, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.