TULUNGAGUNG – Belasan pemuda di Desa Sukorejo Wetan, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur, mengalami luka bakar serius, setelah ratusan petasan yang mereka racik meledak tiba-tiba, Senin, 10 Mei malam.
Bahkan, sebagian dari mereka hingga Selasa, 11 Mei dini hari dalam keadaan kritis. Sembilan pemuda yang meracik petasan di titik pusat api hingga berita ini diturunkan dalam kondisi terluka parah.
BACA JUGA:
Kronologi Meledaknya Petasan Jumbo di Tulungagung
Kasi Humas RSUD dr Iskak Tulungagung Moch Rifai, dilansir Antara, Selasa, 11 Mei, mengatakan bahwa insiden terjadi diperkirakan sekitar pukul 20.00 WIB.
Saat itu, M Asrori dan belasan pemuda lain sedang menyelesaikan tahap akhir pembuatan petasan berukuran jumbo dengan lingkar seukuran pipa empat dim (lingkar sekitar 10-15 centimeter) di rumah Abdullah, warga Desa Sukorejo Wetan, Kecamatan Rejotangan.
Naas, salah satu petasan yang proses penutupan pangkal sumbu tidak sengaja meledak dan memicu ledakan ratusan petasan lainnya.
Petasan-petasan besar itu telah dibuat/diproduksi sejak awal puasa.
"Sebagian sudah ada yang kami uji coba ledakkan, dan sisanya ada 205 buah yang tadi malam kami isi bubuk petasan dan dilakukan penutupan lubang di bagian pangkal sumbu," imbuhnya bercerita.
Rencananya, petasan-petasan besar itu akan diledakkan pada malam di akhir (bulan) Ramadan dan pada pagi hari setelah salat Id, hari pertama Lebaran.
Para korban yang mengalami luka bakar sempat dilarikan ke salah satu rumah sakit swasta di wilayah Ngunut, Tulungagung.
Namun karena kondisi para korban yang buruk, mereka akhirnya langsung dirujuk di RSUD dr Iskak Tulungagung.
Artikel ini telah tayang dengan judul Kabar Duka: Dua Korban Ledakan Petasan Tulungagung Meninggal Dunia, Dua Lagi Kritis.
Selain terkait ekonomi global, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.