Kemenkes: Tidak Ada Alasan Masyarakat Ragu Ikut Program Vaksinasi
Ilustrasi Peserta Program Vaksinasi (Unsplash)

Bagikan:

SURABAYA – Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat agar tidak "pilih-pilih" jenis vaksin yang kini diedarkan pemerintah di masyarakat, sebab Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan seluruhnya aman.

"Jadi, tidak ada alasan masyarakat untuk ragu-ragu mengikuti program vaksinasi," katanya saat memberikan pemaparan pada Dialog Produktif Selasa Tangguh, dilansir Antara, Rabu, 18 Mei.

Program Vaksinasi Tak Hanya Bergantung Satu Produsen

Siti Nadia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi sebanyak 181 juta target sasaran di Indonesia, dibutuhkan ketersediaan sekitar 426 juta dosis vaksin.

Jumlah tersebut, kata Siti Nadia, tentunya tidak akan sanggup dipenuhi oleh satu produsen vaksin saja. Bahkan, negara di dunia juga harus bersaing ketat memperoleh pasokan vaksin untuk penduduk mereka.

"Pada awalnya Indonesia memperoleh vaksin Sinovac, kemudian pada akhir Maret dan awal April 2021 kita kedatangan vaksin AstraZeneca dan Juni atau Juli 2021 dijadwalkan akan datang lagi vaksin lain seperti Novavax dan Pfizer," katanya.

Siti Nadia mengatakan pemerintah akan menamakan seluruh vaksin tersebut sebagai vaksin COVID-19, sehingga tidak lagi berbasis pada produsen.

WHO, kata Siti Nadia, menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca aman dan efektif untuk melindungi orang dari risiko COVID-19 yang sangat serius, termasuk kematian, rawat inap, dan penyakit parah.

"Kita sebut semua ini sebagai vaksin COVID-19," katanya.

Penggunaan vaksin saat ini dalam kondisi mendesak, dimana pemerintah berikhtiar untuk mewujudkan kekebalan kelompok.

"Masyarakat jangan ragu mengikuti program vaksinasi. Manfaat dari program vaksinasi jauh lebih besar dibandingkan dengan risikonya," pesan Siti Nadia.

Artikel ini telah tayang dengan judul Kemenkes Imbau Masyarakat Tak Pilih-Pilih Jenis Vaksin COVID-19.

Selain terkait program vaksinasi, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.