Perjuangan Menuju Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Soekarno (Sumber: geheugen.delpher.nl)

Bagikan:

SURABAYA – Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia jadi titik awal kemerdekaan bagi rakyat di Tanah Air. Namun tak mudah untuk menuju ke titik tersebut. Hingga pada akhirnya, kita merayakan perayaan HUT RI setiap tanggal 17 Agustus.  Lalu, bagaimana perjuangan yang harus dilalui oleh bangsa Indonesia?

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

Pada 6 Agustus 1945, Kota Hiroshima dilumpuhkan oleh serangan bom atom dan menewaskan sebanyak 90.000 hingga 146.000 jiwa. Selang tiga hari, Kota Nagasaki kembali dilumpuhkan dengan serangan bom atom hingga menewaskan 39.000 hingga 80.000 jiwa. Seketika, hingar bingar Negara Jepang padam, sedangkan di saat yang bersamaan, pasukan Jepang yang berada di Indonesia tengah menegakkan tonggak kekuasaannya.

Pada 15 Agustus 1945, akhirnya Jepang menyerah pada sekutu. Golongan pemuda Indonesia yang mendengar kabar tersebut tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Mereka kemudian menculik Soekarno dan Moh. Hatta untuk dibawa ke Rengasdengklok, Jawa Barat. Golongan pemuda tersebut mendesak supaya Soekarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Satu hari setelah terjadi penculikan, pada 17 Agustus 1945, Soekarno akhirnya membacakan teks proklamasi yang dirancang bersama beberapa tokoh di teras depan rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

Naskah proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik itu dibacakan oleh Soekarno dilanjutkan dengan pengibaran bendera marah putih yang dijahit sendiri oleh Ibu Fatmawati, istri Soekarno. Namun, kegembiraan rakyat Indonesia hanya berlangsung sesaat.

Selain terkait Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.