Berkenalan dengan Aipda Nurkholis Azis: Anggota Korps Bhayangkara yang Jadi Takmir Masjid, Penceramah, hingga Guru TPA di Tulungagung
Aipda Nurkholis Aziz (Foto: humas.polri.go.id)

Bagikan:

SURABAYA - Aipda Nurkholis Aziz mendapat pujian dari Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto. Pasalnya, ia tak hanya menjadi anggota Korps Bhayangkara, namun juga dikenal sebagai khatib di lingkungan rumahnya yang ada di Desa Banjarrejo Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Dalam humas.polri.go.id, Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto memberikan apresiasi atas keaktifan dan inovasi yang dilakukan oleh anggotanya itu. Ia dinilai tak hanya bekerja melindungi dan mengayomi masyarakat, namun jadi khatib, Ketua Ta’mir Masjid, dan juga pemilik Tempat Pendidikan Alquran (TPA).

Apresiasi untuk Aipda Nurkholis Azis 

Apresiasi itu disampaikan oleh AKBP Handono saat mengunjungi rumah sang ustaz Aipda Nurkholis Aziz yang dijadikan tempat pendidikan Alquran bagi puluhan santri–santriwati, pada Senin, 1 November.

Kapolres Tulungagung AKBP Handono mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh Aziz. Ia juga berharap agar kegiatan tersebut dipertahankan dan ditingkatkan lagi.

“Terima kasih atas inisiatif dan inovasinya, terus pertahankan dan tingkatan untuk berbuat hal-hal baik seperti ini, mudah mudahan apa yang dilakukan Aipda Aziz dapat ditiru Anggota yang lain,” ucapnya.

Di hadapan santri yang mengikuti pendidikan di TPA yang dikelola Aipda Nurkholis Aziz, Kapolres Tulungagung berpesan agar santriwan dan santriwati sungguh-sungguh dalam belajar sebab puluhan tahun lagi, mereka akan menjadi generasi penerus bangsa.

“20 tahun lagi kalian ini para santri akan menjadi generasi penerus bangsa, maka menuntut ilmu itu wajib dilakukan dengan sungguh sungguh,” lanjut Kapolres.

Aipda Nurkholis Azis Aktif Isi Khotbah Shalat Jumat

Sementara itu, Aziz mengatakan, sejak tahun 2019 yang lalu dirinya sudah mulai aktif mengisi Khotbah Shalat Jumat di lingkungannya.

“Saat itu ditawari untuk ngisi pas Jumat wage tahun 2019, ya saya jalanin”, terangnya.

Tidak hanya menyampaikan pesan pesan keagamaan, dia juga menyampaikan ajakan kepada masyarakat untuk bersama sama menjaga keamanan ketertiban di masyarakat serta pesan untuk menerapkan 3M di masa pandemi seperti ini.

Jika selama ini khotbah Salat Jumat disampaikan dengan menggunakan bahasa Jawa, dirinya memilih menggunakan bahasa Indonesia dengan alasan agar lebih mudah diterima oleh generasi milenial.

“Kalau khotbahnya pake bahasa Indonesia mas, kalau yang pakai bahasa jawa itu biasanya yang sudah senior, kalau saya pakai bahasa Indonesia, selain itu biar lebih mudah ditangkap pesannya sama generasi muda,” jelasnya.

Aipda Nurkholis Azis Jadi Takmir Masjid

Sementara itu disinggung terkait kesiapan menjadi khatib ustadz Aziz menyampaikan “Tidak ada persiapan khusus yang saya lakukan sebelum memberikan khotbah salat Jumat, saya ijin dulu kepada pimpinan kemudian bersiap datang ke masjid lebih awal, kemudian mempersiapkan diri dan menyampaikan khotbah Jumatnya kepada jamaah di masjid tersebut," tuturnya.

Kini setelah menjalani perannya sebagai khatib di masjid, polisi dengan tiga anak ini mendapat kepercayaan dari masyarakat sekitar untuk menjadi Ketua Ta’mir Masjid Baitul Fattah yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.

“Kalau kegiatan masjid ya jamaah rutin terus pengajian rutin malam minggu dan kuliah subuh setelah salat subuh, 2 kali seminggu itu ruin kita lakukan, ” ucapnya.

Aipda Nurkholis Azis Punya Puluhan Santri

Kesibukannya diluar kedinasan mendapatkan dukungan penuh dari keluarga, bahkan bersama dengan istrinya telah memiliki lebih kurang 30 santri untuk belajar Iqro hingga hafalan Alquran.

“Yang ngaji anak anak SD hingga SMP”, ujar Aziz

“Awalnya yang belajar ngaji di rumah saya satu anak, terus anak tersebut ngajak temannya terus ngajak lagi gitu akhirnya semakin banyak yang ikut,” lanjutnya.

TPA yang berdisi sejak setahun yang lalu tersebut kini dikelola bersama sang istri, Siti Nur Azizah dibantu dua ustadzah.

Harapan Aipda Nurkholis Azis

Harapan sang ustadz aziz sangat sederhana, yakni ingin berbagi dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar, salah satunya dengan mengajar membaca tulis dan hafalan Alquran masyarakat sekitar.

“Harapannya ya biar bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar, saya bisanya hanya itu, istri saya juga bisanya memberikan itu ya sudah kita berikan kepada masyarakat, siapa tau nanti bisa menjadi Pondok Pesantren,” pungkasnya.