SURABAYA - Masjid hemat energi Tulungagung akhirnya diresmikan oleh Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla. Masji tersebut dinamai Al Fattah, yang mengusung gaya arsitektur modern, hemat energi, serta ramah lingkungan di pusat Kota Tulungagung, Jawa Timur.
Masjid Hemat Energi Tulungagung
Bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Ketua PP Muhammadiyah, dan jajaran Forkopimda Tulungagung, Wakil Presiden ke-10 dan 12 itu mengakui bahwa Masjid Al Fattah jadi salah satu masjid terindah di Indonesia.
BACA JUGA:
"Ini merupakan masjid yang indah di Indonesia,” katanya usai menandatangani prasasti di atas batu marmer besar serta melakukan pemotongan pita di depan pintu Masjid Al Fattah dikutip Antara, Selasa, 29 Maret.
JK menilai, dinding masjid yang didominasi kaca itu membuat pencahayaan siang hari cukup dengan cahaya alami. Selain itu masjid memiliki tiga lantai yang dilengkap dengan ruangan berpendingin ruangan. Dengan begitu jamaah bisa betah berlama-lama melaksanakan ibadah di dalamnya.
Biaya Pembangunan Masjid
Kemegahan masjid yang pembangunannya menghabiskan biaya Rp6 miliar lebih ini tampak dari bahan lantai yang menggunakan marmer terbaik dari India dan Italia. Sementara karpetnya didatangkan langsung dari Turki.
Pada bagian luar masjid terdapat menara setinggi 40 meter berbentuk kotak, dimana pada bagian puncak terpasang ornamen berbahan antikarat yang membentuk lafadz Allah pada empat sisinya.
Dilengkapi Tempat Parkir Bawah Tanah
Tempat parkir masjid ini terletak di bawah tanah, sehingga tak mengganggu arus lalu lintas.
“Semoga jamaah bisa meramaikan masjid, dan memanfaatkan semaksimal mungkin untuk kegiatan ibadah dan sosial,” katanya dan menambahkan apalagi sebentar lagi umat Islam menyambut bulan suci Ramadhan 1443 Hijriyah.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pemerintah membatasi pelaksanaan salat tarawih lantaran masih dalam kondisi pandemi, tahun ini kaum muslim bisa melakukan salat tarawih, tanpa ada batasan.
“Tahun ini sudah bisa melaksanakan salat tarawih seperti biasa, pemerintah tahun ini mengizinkan di masjid,” ujarnya.
Aturan Shaft Diserahkan ke Pengurus
Aturan pembatasan shaft yang sebelumnya berjarak sekitar satu meter kini tak ada lagi. Aturan shaft diserahkan ke pengurus masjid masing-masing.
“Sesuai perintah imam masing-masing masjid saja,” ujar JK.
Artikel ini telah tayang dengan judul Ketum DMI JK Resmikan Masjid Hemat Energi di Tulungagung.
Selain terkait masjid hemat energi Tulungagung, dapatkan informasi dan berita daerah Jawa Timur melalui VOI Jatim.