Diduga Ada Penyuapan Skor di Liga 3 Jawa Timur, Menpora Minta Usut dan Hukum Berat Pelaku
Menpora Zainudin Amali (Foto: Antara)

Bagikan:

SURABAYA - Dugaan penyuapan di klub Liga 3 Jawa Timur mendapat perhatian berbagai pihak, salah satunya dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Ia meminta agar PSSI menjatuhkan hukuman berat kepada para pemain dan ofisial yang terbukti terlibat dalam kasus tersebut.

Dugaan Penyuapan di Liga 3 Jawa Timur

Menpora juga meminta agar PSSI mengusut tuntas dugaan kasus tersebut. Menurutnya, kasus ini jadi sinyal agar PSSI mulai memperhatikan Liga 3 yang diikuti tim-tim amatir. Pasalnya, kompetisi tersebut juga jadi ajang pembinaan klub sepak bola Indonesia.

“Ini tidak mudah untuk membuktikan (dugaan suap). Butuh penguatan di klub, Askab, Askot, dan Asprov agar lebih ditekankan bahwa bukan juara yang jadi tujuan kita, khususnya di Liga 3 yang merupakan pembinaan supaya mereka bisa menjadi klub yang naik level,” ungkap Zainudin mengutip Antara, Jumat.

“Apabila terbukti (pengaturan skor) itu hukumannya jangan ringan karena bisa membuat orang berulang kali untuk melakukan itu,” tambah dia.

Zainudin meminta agar hukuman yang diberikan minimal diskors dari seluruh kegiatan sepak dengan durasi waktu tertentu sampai yang terberat disanksi seumur hidup.

Kasus Penyuapan di Liga 3 Jawa Timur

Sebelumnya dikonfirmasi adanya dugaan pengaturan skor di klub Liga 3 Jawa Timur dalam pertandingan antara klub Gestra Paranane FA dengan NZR Sumbersari FC dan Gestra melawan Persema.

Dalam pertandingan tersebut, Gestra kalah 0-1 dari NZR Sumbersari FC, dan takluk 1-5 saat melawan Persema.

Kasus tersebut kini sedang diadili oleh Komite Disiplin Asprov PSSI Jawa Timur dan kini memasuki sidang kedua. Erwin memastikan para tersangka akan menerima hukuman berat.

"Ada uang atau tidak? Yang jelas kalah sesuai dengan permintaan. Ini dihubungi. Makanya ada laporan dari pihak manajemen. Makanya dia laporkan ke Komdis Asprov. Kalau ternyata benar, sanksinya seumur hidup," kata Erwin.