Gara-gara Kalah di Pemilihan Kepala Desa di Jember, Sudahyo Blokade Jalan Warga Desa Plerean yang Dulu Milik Keluarganya
Pemblokiran jalan karena kalah pemilihan kepala desa di Jember (Istimewa)

Bagikan:

JEMBER - Seorang petahanan kepala desa nekat memblokade jalan warga setelah ia kalah gagal memenangkan pemilihan kepala desa di Jember, tepatnya di Desa Plerean, Kecamatan Sumberjambe, Jember, Jawa Timur. Ia mengaku jalan tersebut adalah lahan milik keluarganya.

Pemblokiran Jalan karena Kalah Pemilihan Kepala Desa di Jember

Kejadian tersebut saat ini sudah dimediasi, sehingga jalan yang sempat ditutup dengan bambu itu sudah dibuka lagi. Sudahyo mengaku khilaf karena tersulut emosi. Apalagi sebagian besar lahan yang jadi jalan itu adalah lahan milik kakeknya.

"Saya mengaku khilaf dan minta maaf kepada warga Desa Plerean atas apa yang sudah saya lakukan dengan menutup akses jalan, semua itu saya lakukan karena saya emosi sesaat dan saya berjanji tidak akan melakukan lagi," kata Sudahyo, Selasa 30 November.

Kronologi Pemblokiran Jalan

Kapolsek Sumberjambe AKP Istono menjelaskan, ada dua jalan yang ditutup oleh oknum tersebut. Jalan juga menjadi akses untuk pesantren dan rumah warga.

"Hari ini bambu yang menutup jalan sejak Sabtu lalu itu sudah bisa kita buka lagi setelah kami melakukan mediasi dengan oknum tersebut," kata Kapolsek.

Istono mengatakan bahwa perkara itu terjadi karena Sudayo mengklaim tanah jalan itu milik keluarganya. S juga mengaku sebagai ahli waris dari pemilik lahan yang ditutup. Terkait hal tersebut, kepolisian bakal melakukan uji kepemilikan dan menyarankan untuk dilaporkan secara perdata di Pengadilan Negeri (PN) Jember.

"Memang mengenai jalan yang ditutup, oleh Pak Sudahyo diklaim merupakan lahannya. Namun di satu sisi, di situ juga ada rumah warga, sehingga yang bersangkutan kami beri pengertian untuk melaporkan secara perdata di PN Jember, sambil menunggu proses peradilan berjalan, jalan tersebut bisa diakses oleh warga," papar AKP Istono.

Kades Petahana Sudah Menerima

Pihaknya memberikan pemahaman kepada oknum petahana dan memintanya untuk berbesar hati menerima kekalahannya.

"Keberhasilan ini merupakan keberhasilan semua pihak, tidak hanya Muspika Sumberjambe, tapi juga masyarakat desa Plerean dan terlebih adalah keluarga dari oknum S dengan lapang dada bisa menerima dan legowo," ujar Kapolsek.

Sebagai informasi mediasi ini berlangsung di Balai Desa Plerean. Dihadiri sejumlah aparat pemerintah hukum, perangkat dan warga desa setempat.