Buta Setelah Disuntik Vaksin AstraZeneka, Joko Minta Uluran Tangan Pemerintah
Joko Santoso dan istri Titik, menunjukkan surat vaksinasi COVID-19 di rumahnya (ANTARA)

Bagikan:

MALANG - Warga Kota Malang, Jawa Timur mengalami kebutaan usai disuntik vaksin AstraZeneka. Pria yang bernama Joko Santoso (38) itu kini tak bisa beraktivitas seperti semula. Dengan kondisinya tersebut ia meminta bantuan kepada pemerintah.

Sang istri Joko, Titik Andayani (35), mengatakan bahwa suaminya tak bisa bekerja lagi setelah disuntik vaksin pada September 2021.

"Saat ini suami tidak bisa bekerja, kemudian selanjutnya bagaimana. Kami mengharapkan adanya bantuan," ucap Titik di Kota Malang, Antara, Kamis, 2 Desember.

Buta Setelah Disuntik Vaksin AstraZeneka

Joko mengalami kebutaan sejak awal September 2021 dan sampai saat ini pengelihatannya belum pulih, sehingga belum bisa bekerja. Titik menjelaskan, di masa awal kebutaan banyak bantuan dari tetangga dan saudara. Namun untuk selanjutnya ia tak mendapat bantuan lagi.

"Maksud saya itu, pemerintah itu kok tidak ada bantuan yang turun-turun lagi," kata Titik, yang tinggal di Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Kondisi yang demikian mendorong Titik mengunggah kejadian yang menimpa suaminya ke grup Facebook bernama Komunitas Peduli Malang Raya (Asli Malang) dengan harapan bisa mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kota Malang.

"Awalnya saya itu berniat untuk diam-diam. Memang pada awalnya saya mendapatkan bantuan, namun saat ini tidak ada bantuan lagi," katanya.

Keluarga Joko Berharap Bantuan

Titik sudah menyampaikan harapannya kepada camat dan lurah setempat. Ia berharap pemerintah setidaknya memberikan pekerjaan yang sesuai untuk suaminya.

"Saya minta diberi pekerjaan yang kira-kira cocok sama kondisi suami saya. Nanti rencananya akan diberi gerobak untuk berjualan. Itu juga tidak apa-apa," ujarnya.

Lurah Arjowinangun Andi Hamzah mengatakan bahwa pemerintah kelurahan sudah berkoordinasi dengan pengurus lingkungan rukun tetangga dan rukun warga untuk membantu Joko, termasuk mengupayakan biaya pengobatan Joko digratiskan.

"Kemudian kami juga sudah berkoordinasi dengan camat dan dinas terkait untuk langkah-langkah lanjutan," katanya.

Menurut dia, pemerintah kelurahan bersama dengan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana juga sudah melakukan koordinasi untuk membantu pemenuhan kebutuhan pokok Joko dan keluarganya.

"Kami memikirkan itu juga, sehingga, saat itu kami juga salurkan sembako. Termasuk sampai hari ini," katanya.

Kronologi Kebutaan

Joko menjalani vaksinasi COVID-19 dosis pertama pada 3 September 2021. Dia mendapat suntikan vaksin buatan AstraZeneca setelah hasil pemeriksaan menunjukkan dia sehat dan bisa menjalani vaksinasi COVID-19.

Setelah mendapat suntikan vaksin COVID-19 Joko pulang ke rumah. Setibanya di rumah dia merasa mual dan kemudian dua kali muntah.

Malam harinya, saat hendak menggunakan telepon genggam Joko merasa penglihatannya agak kabur namun dia semula mengira hal itu terjadi karena dia mengantuk sehingga kemudian memutuskan untuk beristirahat.

Namun keesokan harinya, saat terbangun dari tidur, Joko tidak bisa melihat sama sekali. Istri Joko lantas melaporkan kejadian itu ke ketua rukun warga dan Joko langsung dibawa ke rumah sakit.