Kemunculan Varian Omicron di Jawa Timur, Gubernur Khofifah: Jangan Membuat Panik
ILUSTRASI COVID-19 (UNSPLASH)

Bagikan:

SURABAYA - Kemunculan varian Omicron di Jawa Timur membuat masyarakat makin waspada. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta tak hanya meningkatkan kewaspadaan, masyarakat juga diminta untuk memperketat protokol kesehatan.

"Sekarang yang harus kita lakukan adalah bersama-sama sekuat tenaga agar omicron tidak meluas, dan jangan sampai terjadi penularan lokal," ucapnya di Surabaya dikutip Antara, Minggu, 2 Januari.

Waspada Varian Omicron di Jawa Timur

Gubernur mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Ia mengingatkan agar masyarakat tetap taat prokes berupa penggunaan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menjauhi kerumunan serta percepatan vaksinasi.

Keberadaan COVID-19 varian omicron di Jatim, jelas Khofifah, didasarkan pada laporan dari "Institute Tropical Disease" (ITD) Universitas Airlangga Surabaya.

"Ini tak bisa terelakkan, karena salah satu karakter varian tersebut adalah penularannya yang sangat cepat," ucap gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

Masyarakat Diminta Tak Panik

Khofifah meminta semua pihak untuk menjaga kondisi supaya situasi di Jatim tetap baik dan terkendali, yakni dengan mempertahankan jumlah kasus aktif tetap rendah, tingkat penularan terus diawasi agar bertahan di bawah angka satu persen, dan jangan sampai terjadi lonjakan kasus.

"Waspada penting, tapi jangan membuat panik. Sejauh ini varian omicron belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien, terutama yang sudah mendapatkan vaksin," kata dia

Karenanya, Khofifah meminta semua warga Jatim yang belum mendapatkan dua kali vaksin, apalagi yang sama sekali belum divaksin, segera mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk disuntik vaksin.

Kasus COVID-19 Aktif di Jatim

Kasus COVID-19 aktif di Jawa Timur per 1 Januari 2022 ada 98 orang dari total 400.081 orang. Data pasien sembuh sebanyak 370.237 orang, sedangkan korban meninggal dunia 29.746 orang.

Kemudian, capaian vaksinasi dosis pertama sebanyak 78,59 persen, lalu dosis kedua sebanyak 56,98 persen. Sementara vaksin warga lanjut usia mencapai 63,31 persen.

Artikel ini telah tayang dengan judul Omicron Terdeteksi di Jatim, Khofifah Minta Warga Tidak Panik.

Selain terkait omicron di Jawa Timur, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.